6 hours ago
3
VIVA – Trinity Youth Symphony Orchestra (TRUST) kembali mencetak sejarah. Orkestra muda asal Indonesia ini berhasil mengguncang panggung internasional dengan prestasi gemilang di ajang The 11th World Orchestra Festival 2025 yang digelar di Wina, Austria, pada 10–13 Juli 2025.
Tak tanggung-tanggung, TRUST menyabet tiga penghargaan bergengsi sekaligus: Golden Award, Outstanding Conductor Award untuk sang konduktor Dr. Nathania Karina, dan Johann Strauss Award. Ketiga penghargaan ini diberikan langsung dalam konser gala yang berlangsung pada Minggu, 13 Juli 2025 di gedung konser legendaris Musikverein, pusat kota Wina.
Di gedung musik yang dikenal sebagai salah satu yang paling prestisius di dunia itu, TRUST tampil memukau sebagai grup pembuka konser gala, membawakan lagu Laskar Pelangi dan lagu daerah Aceh Bungong Jeumpa. Kedua lagu tersebut diaransemen oleh Dr. Peter Jonathan, komposer asal Indonesia yang kini turut mengharumkan bangsa lewat karya-karyanya.
Penjurian resmi digelar pada 12 Juli 2025 di VHS Kulturgarage, sebuah gedung seni di Wina. Suasana penjurian berlangsung ketat: semua grup tampil tertutup tanpa penonton, hanya di hadapan para juri internasional. Namun kondisi itu justru memacu semangat 65 anggota TRUST untuk memberikan penampilan terbaik mereka.
TRUST memilih lagu Janger dari Bali sebagai pembuka. Dengan aransemen megah, TRUST sukses membuat Dewan Juri terpukau. Di tengah lagu, mereka mengejutkan juri dengan tarian Kecak yang disajikan secara akapela. Performa ini menjadi salah satu momen paling berkesan dalam kompetisi.
Tak berhenti di sana, TRUST lanjut membawakan Bungong Jeumpa. Lagu berdurasi delapan menit itu mereka mainkan dengan nuansa dinamis dan penuh emosi. Para musisi muda tampil kompak, selaras mengikuti gerak tangan sang konduktor. Juri pun mengaku, penampilan mereka lebih menyerupai pertunjukan profesional daripada sekadar kompetisi.
“TRUST bukan tampil untuk berkompetisi, tadi seolah kami sedang menonton pertunjukan,” ucap salah satu juri saat berbincang dengan Dr. Nathania Karina usai pertunjukan.
Hasilnya, Dewan Juri—yang terdiri dari tokoh-tokoh penting seperti Prof. Toby Purser (London’s Royal College of Music) hingga Prof. Neil Varon (Eastman School of Music)—memberikan TRUST Golden Award, penghargaan tertinggi di kompetisi ini.
Penampilan atraktif Dr. Nathania Karina di atas panggung tak luput dari sorotan. Gaya memimpinnya yang enerjik, penuh semangat, dan penuh chemistry dengan para pemain berhasil mencuri perhatian.
Sebagai konduktor sekaligus pendiri TRUST, Nia—begitu ia akrab disapa—tak hanya mengarahkan musik, tapi ikut menggerakkan semangat kolektif seluruh anggota. Ia bahkan tak ragu bergoyang dan menari bersama pemain dalam beberapa bagian lagu.
Keahlian dan karismanya membuat Nia pantas menyabet Outstanding Conductor Award, menegaskan perannya sebagai pemimpin muda berbakat di dunia musik klasik.
Festival kali ini bertepatan dengan peringatan 200 tahun kelahiran Johann Strauss II. TRUST mendapat kehormatan luar biasa: tampil sebagai pembuka konser di House of Strauss, gedung yang dibangun untuk mengenang komposer legendaris Austria tersebut.
Dalam konser itu, TRUST membawakan lima lagu dengan penuh semangat dan rasa: Ampar-Ampar Pisang, Rasa Sayange, Moliendo Café, Yamko Rambe Yamko, dan Laskar Pelangi. Penampilan mereka bukan hanya menghibur, tapi juga menjadi bentuk nyata diplomasi budaya Indonesia di panggung dunia.
Atas pencapaian ini, panitia juga memberikan Johann Strauss Award kepada TRUST, sebagai penghargaan atas kontribusi mereka dalam menyemarakkan perayaan istimewa tersebut.
Setelah sukses di Wina, TRUST melanjutkan perjalanannya ke Praha, Republik Ceko. Pada 15 Juli 2025, mereka tampil dalam konser peringatan 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia–Republik Ceko yang digelar oleh KBRI Praha.
Tak lama berselang, pada 16 Juli 2025, TRUST kembali ke Austria dan menggelar konser lanjutan bersama KBRI Wina.
Halaman Selanjutnya
Sebagai konduktor sekaligus pendiri TRUST, Nia—begitu ia akrab disapa—tak hanya mengarahkan musik, tapi ikut menggerakkan semangat kolektif seluruh anggota. Ia bahkan tak ragu bergoyang dan menari bersama pemain dalam beberapa bagian lagu.
