VIVA – Cesc Fabregas memilih tetap menakhodai Como 1907 meski sempat digoda oleh klub-klub besar, termasuk raksasa Serie A, Inter Milan. Alasannya sederhana namun penuh keyakinan: Como yang dimiliki orang kaya Indonesia, Hartono Bersaudara itu punya masa depan cerah dan proyek yang solid.
Fabregas, yang baru berusia 37 tahun, termasuk pelatih termuda di Liga Italia musim lalu. Namun pengalamannya di lapangan hijau sebagai pemain kelas dunia kini mulai berbuah manis di dunia kepelatihan.
Didapuk sebagai pelatih utama mulai musim 2024-2025, Fabregas langsung menunjukkan kapasitasnya. Di bawah arahannya, Como – klub yang dimiliki oleh Djarum Group asal Indonesia – sukses bertahan di Serie A dan bahkan menutup musim dengan prestasi mengejutkan: finis di posisi ke-10, mengungguli tim promosi lain seperti Parma dan Venezia.
Penampilan impresif ini membuat nama Fabregas langsung masuk radar klub-klub besar. Inter Milan bahkan disebut tertarik menjadikannya penerus Simone Inzaghi sebelum akhirnya menunjuk Cristian Chivu. Namun, Como tak melepas sang pelatih muda. Dan Fabregas pun tak goyah.
Dalam sebuah wawancara bersama Football Italia, Fabregas buka suara soal keputusannya menolak tawaran-tawaran besar dan tetap setia bersama Como.
“Saya sangat bahagia di sini dan sudah begitu sejak hari pertama,” ucap Fabregas, dikutip dari Football Italia.
“Saya selalu mengatakan hal itu kepada klub dan saya adalah orang yang sangat jujur. Saya mendengarkan orang-orang, tapi bukan dengan niat untuk pergi.”
“Saya tidak pernah ragu, saya menandatangani kontrak empat tahun.” Anda tidak akan melakukannya kecuali Anda percaya pada proyek yang solid,” ujar pelatih asal Spanyol itu menambahkan.
Fabregas masih terikat kontrak hingga Juni 2028. Sejauh ini, dukungan manajemen kepada eks bintang Arsenal dan Barcelona itu sangat besar.
Como disebut telah menyuntikkan dana lebih dari 100 juta euro untuk belanja pemain demi memperkuat tim menghadapi musim 2025-2026.
Ambisi Como pun meningkat. Setelah sukses bertahan di kasta tertinggi, target berikutnya adalah tampil di kompetisi antarklub Eropa. Bukan mimpi kosong, mengingat skuad Como saat ini berisi pemain muda potensial dan pelapis berkualitas – ditambah sosok jenius Fabregas di balik taktik dan strategi.
Halaman Selanjutnya
“Saya tidak pernah ragu, saya menandatangani kontrak empat tahun.” Anda tidak akan melakukannya kecuali Anda percaya pada proyek yang solid,” ujar pelatih asal Spanyol itu menambahkan.