Prabowo Sebut Tarif Impor Trump Jadi Wake Up Call Indonesia

2 weeks ago 7

Kamis, 16 Oktober 2025 - 15:24 WIB

Jakarta, VIVA – Presiden RI Prabowo Subianto mengatakan bahwa kebijakan tarif impor yang ditetapkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menjadi wake up call atau peringatan bagi Indonesia.

Dia pun mengingatkan kepada jajaran dan para pebisnis di Indonesia untuk lebih efisien dan berani. Prabowo tak ingin, jajarannya selaku bergantung pada Amerika Serikat (AS). 

Hal itu disampaikan Prabowo saat berdiskusi dengan Chairman and Editor in Chief Forbes, Malcom Stevenson Jr (Steve Forbes) di Jakarta, Rabu, 15 Oktober 2025.

"Bagi kami, ini adalah wake up call, jadi saya bilang teman-teman saya, tim saya, dan saya akan bicara dengan para pebisnis. Kita harus lebih efisien," ucap Prabowo. 

“Tidak selalu bergantung pada pasar Amerika Serikat,” sambungnya.

Dia pun menyebut pemerintah Indonesia akan memperluas kerja sama dengan negara lainnya termasuk Uni Eropa yang disepakati dalam IEU-CEPA. 

IEU-CEPA adalah Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Uni Eropa yang bertujuan meningkatkan perdagangan dan investasi antara Indonesia dan Uni Eropa.

“Dan itulah mengapa sekarang kita punya, CEPA dengan Uni Eropa. Saya pikir kami semakin berusaha untuk mendapatkan perjanjian sejenis ini dengan sebagian besar pasar,” tutur Prabowo.

Meski begitu, Prabowo mengaku paham dengan posisi Donald Trump sebagai kepala negara. Trump disebut hanya ingin melindungi rakyatnya terlebih pasar Amerika Serikat menjadi target banyak negara. 

“Kalau saya orang Amerika, saya mengerti sudut pandang pemerintahan Trump,” kata dia.

Lebih lanjut, Prabowo menekankan yang paling penting adalah meningkatkan kapasitas pasar Indonesia termasuk daya beli masyarakat.

“Itu sebabnya saya ingin, untuk benar-benar memberdayakan masyarakat miskin di Indonesia. Itu, yang akan menciptakan konsumsi domestik,” pungkas Prabowo. 

Presiden AS Donald Trump menandatangani komitmen perdamaian di Gaza

Trump Akan Izinkan Israel Serang Gaza Lagi jika Hamas Tak Patuhi Perjanjian Gencatan Senjata

Trump mengumumkan bahwa Israel dan Hamas sepakat memulai tahap pertama rencana gencatan senjata di Gaza pada 29 September.

img_title

VIVA.co.id

16 Oktober 2025

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |