Rekam Jejak Muhammad Qodari, Pengamat Politik yang Kini Jadi Kepala KSP Pilihan Prabowo

2 hours ago 2

Rabu, 17 September 2025 - 17:36 WIB

Jakarta, VIVA – Presiden Prabowo Subianto resmi melantik Muhammad Qodari sebagai Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) dalam upacara di Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu 17 September 2025. Qodari yang sebelumnya menjabat Wakil Kepala KSP kini dipercaya memimpin lembaga tersebut, menggantikan AM Putranto.

Pelantikan ini tertuang dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 97/P Tahun 2025 tentang pemberhentian dan pengangkatan sejumlah pejabat, termasuk Kepala dan Wakil Kepala Staf Kepresidenan, jajaran Kepala dan Wakil Kepala Badan, hingga Penasihat Khusus Presiden di bidang keamanan, ketertiban masyarakat, dan reformasi kepolisian.

“Demi Allah saya bersumpah bahwa saya akan setia kepada UUD Negara RI Tahun 1945 serta akan menjalankan segala peraturan perundangan dengan selurus-lurusnya demi darma bakti saya kepada bangsa dan negara, bahwa saya dalam menjalankan tugas dan jabatan akan menjunjung tinggi etika dan jabatan, bekerja sebaik-baiknya dan penuh tanggung jawab,” kata Prabowo mengucap sumpah diikuti para pejabat yang baru dilantik.

Profil Muhammad Qodari

Muhammad Qodari, atau akrab dikenal sebagai Qodari, lahir di Palembang, Sumatera Selatan, pada 15 Oktober 1973. Namanya dikenal luas sebagai pengamat politik dan peneliti independen yang kerap tampil dalam berbagai forum diskusi maupun media nasional.

Ia menempuh pendidikan sarjana Psikologi Sosial di Universitas Indonesia (UI) dan lulus pada 1997. Tak berhenti di situ, Qodari melanjutkan studi ke University of Essex, Inggris, dengan fokus pada political behavior hingga meraih gelar master pada 2002. Gelar doktor Ilmu Politik diperolehnya dari Universitas Gadjah Mada (UGM) pada 2016 dengan predikat sangat memuaskan.

Disertasi doktoralnya berjudul Split-Ticket Voting dan Faktor-Faktor yang Menjelaskannya pada Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden Indonesia Tahun 2014, yang menunjukkan konsistensinya meneliti perilaku pemilih di Indonesia.

Karier Profesional di Dunia Riset

Perjalanan karier Qodari dimulai dari dunia penelitian. Ia sempat menjadi peneliti di Institut Studi Arus Informasi (ISAI) antara 1999–2001, kemudian bergabung dengan Centre for Strategic and International Studies (CSIS) pada 2002–2003.

Selain itu, Qodari juga aktif di media. Ia pernah menjabat sebagai Chief Editor Majalah Kandidat dan Campaign and Election Magazine pada 2003–2004, serta menjadi kolumnis dan pembawa acara program politik di televisi nasional.

Kariernya di bidang riset politik semakin menonjol saat bergabung dengan Lembaga Survei Indonesia (LSI). Di sana ia menjabat sebagai Direktur Riset (2003–2005) dan Wakil Direktur Eksekutif (2005–2006).

Pada November 2006, Qodari mendirikan Indo Barometer, sebuah lembaga survei independen yang kerap merilis riset terkait perilaku politik dan sosial masyarakat. Ia hingga kini masih menjabat sebagai Direktur Eksekutif lembaga tersebut.

Gagasan Politik dan Kontroversi

Nama Qodari semakin dikenal publik saat ia melontarkan gagasan “Jokowi-Prabowo 2024” (Jokpro2024). Ide ini muncul di tengah wacana perpanjangan masa jabatan presiden dan menuai pro-kontra.

Ia juga sempat tampil dalam talkshow nasional sambil mengenakan kaos bergambar Jokowi-Prabowo, yang membuat gagasannya makin ramai diperbincangkan. Meski menuai kritik, keberanian Qodari mengusung ide tersebut membuatnya semakin diperhitungkan dalam peta politik nasional.

Menuju Kepala KSP

Setelah Prabowo resmi menjabat sebagai Presiden RI periode 2024–2029, Qodari lebih dulu dipercaya sebagai Wakil Kepala Staf Kepresidenan mendampingi AM Putranto.

Kini, ia resmi ditunjuk sebagai Kepala KSP, sebuah posisi strategis yang berperan langsung dalam mengawal kebijakan presiden serta memastikan sinkronisasi lintas kementerian dan lembaga.

Ringkasan Rekam Jejak Muhammad Qodari

  • Lahir di Palembang, 15 Oktober 1973
  • Lulusan Psikologi Sosial Universitas Indonesia (1997)
  • Master bidang Political Behavior di University of Essex, Inggris (2002)
  • Doktor Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada (2016)
  • Peneliti di ISAI (1999–2001) dan CSIS (2002–2003)
  • Chief Editor Majalah Kandidat dan Campaign and Election Magazine (2003–2004)
  • Direktur Riset LSI (2003–2005), Wakil Direktur Eksekutif LSI (2005–2006)
  • Pendiri dan Direktur Eksekutif Indo Barometer (2006–sekarang)
  • Penggagas wacana Jokpro2024
  • Wakil Kepala Staf Kepresidenan (2024–2025)
  • Kepala KSP Kabinet Merah Putih (2025–sekarang)

Halaman Selanjutnya

Disertasi doktoralnya berjudul Split-Ticket Voting dan Faktor-Faktor yang Menjelaskannya pada Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden Indonesia Tahun 2014, yang menunjukkan konsistensinya meneliti perilaku pemilih di Indonesia.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |