Jakarta, VIVA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diprediksi masih akan bergerak fluktuatif, namun ditutup melemah pada perdagangan hari ini.
Berdasarkan data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate atau Jisdor BI, kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat berada di level Rp 16.617 per Rabu, 22 Oktober 2025. Posisi rupiah itu melemah 28 poin dari kurs sebelumnya di level Rp 16.589 pada perdagangan Selasa, 21 Oktober 2025
Sementara perdagangan di pasar spot pada Kamis, 23 Oktober 2025 hingga pukul 09.13 WIB, rupiah ditransaksikan di level Rp 16.638 per dolar AS. Posisi tersebut melemah 53 poin atau 0,32 persen dari posisi sebelumnya di level Rp 16.585 per dollar AS.
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo
Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan atau BI-Rate di level 4,75 persen dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG), yang digelar pada 21-22 Oktober 2025.
Bukan hanya suku bunga acuan atau BI rate, suku bunga deposit facility juga dipertahankan di level 3,75 persen dan suku bunga lending facility dipertahankan dilevel 5,50 persen.
Keputusan ini konsisten atau sejalan perkiraan inflasi 2025 dan 2026, yang tetap terjaga rendah dalam sasaran 2,5 persen +/- 1 persen. Upaya mempertahankan stabilitas nilai tukar rupiah sesuai dengan fundamentalnya, di tengah ketidakpastian global yang masih tinggi serta sinergi untuk turut memperkuat pertumbuhan ekonomi.
Ke depan, BI akan terus mencermati efektivitas transmisi kebijakan moneter longgar yang telah ditempuh, prospek pertumbuhan ekonomi dan inflasi, serta stabilitas nilai tukar rupiah dalam memanfaatkan ruang penurunan suku bunga atau BI-Rate.
BI juga memperkuat kebijakan makroprudensial untuk makin mendorong penurunan suku bunga, peningkatan likuiditas, dan kenaikan pertumbuhan kredit pembiayaan bagi pencapaian pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi.
Kebijakan sistem pembayaran juga diarahkan untuk turut mendorong pertumbuhan ekonomi, melalui perluasan pembayaran digital, penguatan struktur industri pembayaran, serta penguatan daya tahunan infrastruktur sistem pembayaran.
"Mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp 16.580 - Rp 16.610," ujarnya.
Dibuka Menguat, IHSG Optimis Rebound di Tengah Lesunya Bursa Asia
IHSG dibuka menguat 27 poin atau 0,34 persen di level 8.179, pada pembukaan perdagangan Kamis, 23 Oktober 2025. IHSG juga diprediksi kembali rebound meski Bursa Asia lesu
VIVA.co.id
23 Oktober 2025