Simak Strategi Cuan saat Pasar Kripto Anjlok Rp19 Triliun Imbas Volatilitas Tinggi

3 weeks ago 12

Senin, 29 September 2025 - 18:09 WIB

Jakarta, VIVA – Total likuidasi pasar kripto mencapai lebih dari US$1,13 miliar atau sekitar Rp19 triliun dalam 24 jam terakhir pada Jumat, 26 September 2025.

Jumlah tersebut menandakan perdagangan aset digital berada di bawah tekanan. Data CoinGlass mencatat total likuidasi long senilai US$1,01 miliar, dengan Ethereum (ETH) sebesar US$365 juta dan Bitcoin (BTC) sebesar US$262 juta.

Harga BTC turun sebanyak 2 persen dalam sehari terakhir bahkan sempat diperdagangkan di bawah US$109.400 lalu ethereum melemah ke level US$3.900.

Aset kripto lain juga mengalami koreksi. Dogecoin (DOGE) anjlok lebih dari 4 persen, XRP melemah 4 persen, dan Solana (SOL) amblas 5 persen.

Koreski sejumlah koin populer menyebabkan kapitalisasi pasar kripto tergerus hampir 3 persen menjadi US$3,7 triliun.

Vice President Indodax Antony Kusuma membenarkan volatilitas pasar kripto memang tinggi. Menurutnya, likuidasi besar-besaran bukan hanya risiko, tetapi juga peluang membeli di level harga rendah.

Antony menegaskan, mayoritas likuidasi berasal dari posisi long yang menandakan investor optimistis harus menutup posisinya akibat penurunan harga.

Kondisi ini menjadi peluang emas bagi investor untuk melakukan akumulasi strategis, terutama bagi investor yang berfokus pada investasi kripto jangka panjang.

Anthony meramal peluang jangka menengah tetap terbuka dengan potensi BTC mencapai US$125.000 jika sentimen institusional kembali menguat.

Dukungan institusional dan regulasi yang jelas memberikan fondasi kuat bagi pertumbuhan jangka panjang pasar kripto. Selain manajemen risiko, diversifikasi portofolio jadi sesuatu yang penting di tengah fluktuasi pasar.

Ia merekomendasikan investor untuk menerapkan strategi beli bertahap (DCA) dengan memanfaatkan harga rendah secara konsisten.

“Investor yang fokus pada strategi jangka panjang dapat melihat volatilitas ini sebagai peluang, bukan sekadar risiko,” kata Antony.

Ia menekankan, penurunan harga pasca-pemangkasan suku bunga Federal Reserve (The Fed) merupakan fenomena normal.

Biasanya, pasar memasuki fase konsolidasi sebelum pertumbuhan baru sehingga pentingnya pengelolaan risiko secara disiplin di tengah fluktuasi pasar.

“Investor harus memantau pergerakan harga dan memanfaatkan data on-chain untuk strategi investasi kripto yang tepat," ujar Anthony.

Ia menjelaskan, data on-chain menunjukkan cadangan Bitcoin di bursa turun ke level terendah tahun ini menjadi 2,4 juta koin BTC. Meskipun demikian, kepercayaan investor jangka panjang tetap solid.

Halaman Selanjutnya

Antony menegaskan, mayoritas likuidasi berasal dari posisi long yang menandakan investor optimistis harus menutup posisinya akibat penurunan harga.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |