Jakarta, VIVA – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, mengungkap sejumlah temuan baru dalam penyelidikan kasus ledakan di SMAN 72 Jakarta.
Dia menyampaikan, polisi kini tengah mendalami bukti-bukti penting yang berpotensi mengungkap motif dan pola perencanaan di balik peristiwa yang menggemparkan tersebut.
“Tim saat ini juga tentunya terus melakukan pendalaman terkait dengan pasca terjadinya ledakan kemarin di SMA 72,” kata Listyo di RS Islam Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Sabtu, 8 November 2025.
Lebuah ledakan terjadi di SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading
“Ditemukan beberapa bukti pendukung yang tentunya ini sedang kita kumpulkan, ada tulisan, kemudian ada barang bukti serbuk yang diperkirakan bisa menimbulkan potensi terjadinya ledakan, catatan-catatan lain kita kumpulkan,” ujarnya.
Tak hanya itu, penyidik juga menelusuri aktivitas digital dan latar belakang terduga pelaku.
“Termasuk juga kita melakukan pemeriksaan terhadap media sosial, lingkungan keluarga, untuk mengumpulkan semuanya. Nanti secara khusus setelah lengkap, tentunya akan dirilis secara resmi,” ujarnya Kapolri.
Selain fokus pada penyelidikan teknis, Jenderal Listyo juga menyoroti dampak psikologis yang dialami para siswa pasca-ledakan. Ia mengaku terharu melihat semangat para korban yang tetap ingin kembali bersekolah meski baru saja mengalami peristiwa traumatis.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo
Photo :
- Tangkapan layar Youtube Sekretariat Presiden
“Namun demikian, tentunya sekali lagi, kita semuanya menyampaikan keprihatinan yang mendalam dan tentunya kita senang tadi bahwa pada saat kita berbicara dengan anak-anak kita, dengan adik-adik, mereka masih semangat untuk tetap sekolah dan tentunya itu yang kita harapkan,” kata Listyo.
Dia menegaskan, dukungan psikologis bagi para siswa dan guru menjadi tanggung jawab bersama.
“Dan tentunya terhadap trauma-trauma yang ada, tugas kita semua, utamanya dari tim yang ada untuk terus mendorong agar mereka bisa kembali normal,” ujarnya.
Sebelumnya, ledakan terjadi di Masjid SMAN 72 Jakarta saat salat Jumat berlangsung, Jumat, 7 November 2025, sekitar pukul 12.30 WIB. Dari total 96 korban luka, sebanyak 29 orang masih menjalani perawatan di rumah sakit. 14 di RS Islam Cempaka Putih, 14 di RS Yarsi, dan satu di RS Pertamina Jaya. Dua di antaranya masih berada di ruang ICU dan memerlukan perawatan intensif.
Halaman Selanjutnya
tvOnenews/Abdul Gani Siregar

2 hours ago
2









