Tolak Permintaan Mahathir, Anwar Ibrahim Tetap Undang Trump ke Malaysia Akhir Oktober

4 weeks ago 14

Senin, 29 September 2025 - 05:02 WIB

Kuala Lumpur, VIVA – Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menegaskan keputusannya mengundang Presiden Amerika Serikat Donald Trump ke KTT ASEAN di Kuala Lumpur, 26–28 Oktober, meski menuai kritik keras dari mantan Perdana Menteri Mahathir Mohamad.

Dalam pesan video yang diunggah di media sosial pada Sabtu, 27 September 2025, Mahathir mendesak pemerintah membatalkan undangan tersebut. Ia menuding Washington terus menopang Israel dengan dana, senjata, dan bantuan militer “untuk melanggengkan pembunuhan terhadap warga Palestina.”

Mahathir menilai langkah Anwar memberi legitimasi kepada Trump, presiden AS yang disebutnya "secara terbuka mendukung dan membiarkan kejahatan terhadap kemanusiaan yang saat ini dilakukan oleh Israel terhadap rakyat Palestina."

Mantan Perdana Menteri Malaysia Dr Mahathir Mohamad

Photo :

  • Dok Mahathir Mohamad

Desakan ini muncul di tengah konflik Gaza yang terus bergelora hampir dua tahun setelah serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, yang menewaskan sekitar 1.200 orang di Israel dan membuat lebih dari 200 orang disandera. Kampanye militer balasan Israel menewaskan puluhan ribu warga Palestina dan mengusir jutaan orang dari rumah mereka, menuai kecaman internasional.

Tekanan global terhadap Israel kian meningkat, dengan Prancis baru-baru ini bergabung bersama Inggris, Kanada, Australia, dan Portugal dalam mengakui secara resmi negara Palestina.

Namun Anwar bergeming. Berbicara di Sabah pada hari yang sama, ia menegaskan undangan kepada Trump justru membuka ruang bagi Malaysia untuk mengangkat isu Palestina di panggung regional.

"Malaysia telah berterus terang membela Palestina dan Gaza, tetapi di saat yang sama, kami memanfaatkan jalur diplomatik. Kami bebas bersuara karena kami adalah bangsa yang merdeka dan bermartabat. Namun, kami juga harus bijak dalam menjalin persahabatan," ujar Anwar, dikutip Bernama.

"Itulah mengapa negosiasi sangat penting. Suara kami akan selalu menjunjung tinggi kebenaran dan keadilan, tetapi dengan cara yang bijaksana dan strategis."

Ia menegaskan bahwa Malaysia tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel dan telah lama menjadi pendukung vokal perjuangan Palestina.

Anwar menambahkan, seruan memutus hubungan dengan AS tidak realistis karena mengabaikan kepentingan ekonomi Malaysia, terutama dalam ekspor teknologi tinggi.dan justru bisa merugikan rakyat. 

"Ekspor semikonduktor Malaysia ke Amerika Serikat saja mencapai miliaran ringgit. Puluhan ribu warga Malaysia bekerja di sektor ini. Jika kita menolak hubungan secara langsung, rakyatlah yang akan menderita," tegasnya.

Sebagai ketua ASEAN tahun ini, Anwar menyebut kehadiran Trump dan sejumlah pemimpin dunia lain, termasuk Presiden Tiongkok Xi Jinping, sebagai bukti posisi strategis Malaysia.

"Beberapa bulan yang lalu, Presiden (Tiongkok) Xi Jinping berkunjung, dan bulan depan ... Trump akan datang. Hanya sedikit negara kecil yang menerima pengakuan seperti itu. Ini membuktikan dunia menghormati Malaysia," ujarnya

Meski begitu, kehadiran Xi di KTT ASEAN masih diragukan. Reuters melaporkan pada akhir Agustus bahwa sumber-sumber diplomatik menyebut Xi kemungkinan besar tidak akan hadir.

Presiden Kolombia, Gustavo Petro di Sidang Umum PBB

Visa Dicabut AS, Presiden Kolombia Gustavo Petro: 'I Don’t Care'

"Saya tidak lagi memiliki visa untuk bepergian ke Amerika Serikat. Saya tidak peduli. Saya tidak membutuhkan visa" kata Petro

img_title

VIVA.co.id

29 September 2025

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |