Top 10 Modus Penipuan Finansial di Indonesia, Nomor 4 Paling Banyak Jebak Gen Z

2 days ago 6

Minggu, 19 Oktober 2025 - 09:10 WIB

Jakarta, VIVA – Di tengah meningkatnya digitalisasi layanan keuangan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan maraknya praktik penipuan finansial yang menelan kerugian masyarakat Indonesia hingga Rp 7 triliun. Tidak hanya satu atau dua modus, 'maling digital' ini melakukan berbagai upaya untuk membobol uang.

Tidak tanggung-tanggung, pelaku kejahatan mengatasnamakan instansi negara hingga pejabat publik untuk memperdaya korban. Kecanggihan teknologi kecerdasan buatan (AI) yang dapat meniru suara hingga wujud asli seseorang dalam format video kerap 'dimanfaatkan' pelaku kejahatan untuk mendapat 'keuntungan'.

Kepala Eksekutif Pengawasan Perilaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi, pernah menjadi salah satu korban penipuan (scam) finansial dengan modus AI. Perempuan yang akrab disapa Kiki menerima panggilan video dari teman lama. 

Kiki merasa janggal saat menerima panggilan tersebut lantaran temannya itu tergolong orang yang jarang menghubunginya. Selain itu, bos OJK juga menyadari gerak-gerik yang aneh dari sosok temannya itu.

Puncak Bulan Inklusi Keuangan 2025 di Rita Mall Purwokerto

"Saya pun pernah mengalami ditelepon teman yang tidak biasa menelpon gitu ya. Jadi saya sudah tahu itu scam, menggunakan AI, wajahnya sama, dengan ucapan yang sedikit berbeda memang," ujar Kiki di Puncak Bulan Inklusi Keuangan 2025 di Rita Mall Purwokerto pada Sabtu, 18 Oktober 2025.

Sementara itu, Bupati Banyumas, Sadewo Tri Lastiono, menjadi pejabat publik yang dicatut namanya oleh oknum tidak bertanggung jawab. Ia menceritakan, oknum yang mengaku sebagai Sadewo seolah akan menjual mobil dan meminta uang muka kepada korban. 

"Kalau kemarin itu nama saya, nama Sekda dan namanya Bu Wakil. Dijual. Yang kurang ajar, ada yang pakai nama saya via WA, saya butuh duit mau jual mobil. Dan minta di DP (down payment), ada yang kena Rp5 juta," ungkapnya. 

Pada kesempatan yang sama, Kiki memaparkan hasil temuan pusat penangan penipuan OJK, Indonesia Anti-Scam Centre (IASC), terkait sepuluh modus scam finansial yang paling banyak terjadi di Indonesia. Dengan total kerugian mencapai Rp 7 triliun dan jumlah laporan yang diterima sebanyak 299.237 pengaduan.

Halaman Selanjutnya

Berikut daftar sepuluh modus scam finansial yang paling banyak ditemukan OJK dari November 2024 hingga 15 Oktober 2025.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |