Mandatori Bioetanol E10 Dimulai 2027, Bahlil Ungkap Urgensi Bangun Pabrik Skala Besar

10 hours ago 4

Selasa, 21 Oktober 2025 - 11:14 WIB

Jakarta, VIVA – Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia menyampaikan, saat ini pemerintah tengah menggodok kebijakan soal kewajiban alias mandatori campuran etanol untuk produk BBM sebesar 10 persen (E10).

Dia mengatakan, mandatori yang rencananya bakal diberlakukan sekitar dua tahun ke depan atau pada 2027 itu, dilakukan pemerintah dengan mempertimbangkan ketersediaan etanol di dalam negeri.

Sebab, diketahui bahwa saat ini produksi etanol domestik nyatanya masih belum mampu untuk mendukung mandatori E10 tersebut, akibat minimnya produksi dan pasokan yang akan memenuhinya.

Karenanya, Bahlil mengakui bahwa pemerintah kini masih menunggu pembangunan pabrik etanol berskala besar, sehingga kebijakan E10 nantinya tidak memicu peningkatan impor etanol secara signifikan.

Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, HIPMI-Danantara Business Forum 2025

"Sedang dilakukan kajian mengenai apakah mandatori ini akan dilakukan pada 2027 atau 2028," kata Bahlil di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin malam, 20 Oktober 2025.

"Tapi menurut saya, dari desain yang sedang kami susun, kelihatannya paling lama tahun 2027 ini sudah bisa jalan," ujarnya.

Bahlil berharap, nantinya kebijakan E10 itu akan bisa menekan impor BBM yang saat ini masih berada di angka 27 juta kiloliter. Sehingga upaya-upaya peningkatan produksi etanol di dalam negeri agar tidak terjadi pergeseran impor, juga harus dilakukan pemerintah.

"Kami sedang menghitung time schedule (jadwal waktu) yang tepat (pemberlakuan mandatory E10). Karena untuk pabrik etanolnya kan harus dibangun dulu di dalam negeri," ujar Bahlil.

Menurutnya, selain menciptakan lapangan kerja baru, pembangunan pabrik etanol nantinya juga akan menopang lonjakan permintaan yang signifikan, untuk kebutuhan BBM maupun kebutuhan konsumsi.

"Pabrik etanol ini akan kita bangun di dalam negeri. Bahan bakunya bisa dari singkong, atau dari tebu. Ini mampu menciptakan lapangan pekerjaan karena petani-petani kita ke depan akan kita dorong untuk melakukan hal ini," ujarnya.

Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, HIPMI-Danantara Business Forum 2025

Bahlil: Lifting Minyak di September-Oktober Berhasil Lampaui Target APBN 2025

Bahlil menyampaikan, lifting minyak September-Oktober mencapai 619.000 barel per hari, dengan rata-rata dari Januari-Oktober yang mencapai 605.000-607.000 barel per hari.

img_title

VIVA.co.id

21 Oktober 2025

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |