Jakarta, VIVA – Peringatan keras Presiden Prabowo Subianto soal aparat tak boleh 'tajam ke bawah, tumpul ke atas', direspons Kejaksaan Agung (Kejagung).
Institusi yang dipimpinan ST Burhanuddin itu menegaskan siap menjalankan instruksi Presiden agar penegakan hukum di Tanah Air tak menindas rakyat kecil. Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung, Anang Supriatna, memastikan bahwa prinsip tersebut sudah lama menjadi roh kejaksaan.
“Yang jelas tagline kami sudah menilaikan, bahwa kejaksaan saat ini tagline hukumnya tajam ke atas, humanis ke bawah. Itu salah satunya," kata Anang di Kejagung, Selasa, 21 Oktober 2025.
Dirinya menjelaskan, sikap humanis tersebut diterapkan lewat program restorative justice atau mekanisme damai sebelum kasus naik ke pengadilan.
“Restoratif justice ini keadilan restoratif, di mana diusahakan sebelum naik ke pengadilan, diusahakan untuk didamaikan, dan nanti perkara ini tidak berlangsung ke pengadilan," katanya.
Sebelumnya diberitakan, Presiden Prabowo Subianto meminta kepada seluruh aparat penegak hukum untuk menyikapi perkara memakai hati. Ia mengingatkan agar tak memberlakukan hukum tumpul ke atas tetapi tajam ke bawah sehingga menyusahkan rakyat kecil.
Prabowo memerintahkan kejaksaan dan kepolisian untuk koreksi diri dan tidak mengkriminalisasi sesuatu yang tidak ada. Sebab ia mendapat laporan masih ada jaksa di daerah yang mencari perkara terhadap orang kecil.
Kepala negara menyinggung kasus anak sekolah dasar yang ditangkap karena mencuri ayam dan seorang ibu yang ditangkap mencuri kayu pohon.
“Penegak hukum harus punya hati. Jangan istilahnya apa, tumpul ke atas, tajam ke bawah. Itu zalim, itu angkara murka. Jahat! Orang kecil, orang lemah, harus dibela, harus dibantu,” ucap Prabowo di Kejaksaan Agung, Jakarta Selatan, 20 Oktober 2025.
Prabowo bahkan meminta hakim, jaksa, atau polisi memakai uang sendiri untuk mengganti uang ayam yang dicuri anak kecil tersebut. Ia mengatakan anak tersebut dipanggil ke kediamannya di Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, dan diberikan beasiswa.
“Hal-hal semacam ini saya percaya sudah tidak terjadi lagi. Saya berharap. Tetapi ingat! Rakyat kita ini sekarang pandai dan ada teknologi. Kalau ada apa-apa, mereka punya gadget, yang repot lapor saja langsung ke Presiden,” ujarnya.
Satu Tahun Pemerintahan Prabowo, Terobosan Menpora Erick Thohir Deregulasi 191 Permen
Memasuki satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Erick Thohir tampil progresif dengan gebrakan baru
VIVA.co.id
21 Oktober 2025