3 hours ago
2
VIVA – Kegagalan Timnas Indonesia melangkah ke Piala Dunia 2026 terus menuai reaksi keras dari berbagai pihak.
Kali ini, giliran anggota DPR RI sekaligus penasihat Semen Padang FC, Andre Rosiade, yang melontarkan kritik tajam usai mendengar pernyataan dari mantan asisten pelatih asal Belanda, Alex Pastoor.
Dalam sebuah wawancara di negaranya, Pastoor menyebut bahwa kegagalan Indonesia melaju ke ajang paling bergengsi dunia itu adalah sesuatu yang “logis”.
Ia menilai, tim dengan peringkat FIFA di luar 100 besar seperti Indonesia memang belum berada pada level yang pantas berharap terlalu tinggi.
Komentar bernada merendahkan itu langsung memantik reaksi keras dari Andre. Melalui unggahan di akun Instagram pribadinya, @andre_rosiade, politikus asal Sumatera Barat itu menumpahkan kekesalannya terhadap kinerja tim pelatih serta pihak-pihak yang terlibat dalam persiapan skuad Garuda selama kualifikasi berlangsung.
“Bagaimana mau lolos Piala Dunia? Kalau selama di Saudi simulasi taktik dan latihan game plan aja enggak pernah ada,” tulis Andre dengan nada tegas. Ia bahkan menantang pihak PSSI dan Badan Tim Nasional (BTN) untuk membantah ucapannya jika dianggap tidak benar.
Unggahan Andre itu kemudian diabadikan oleh akun media sosial @total_politik dan langsung ramai diperbincangkan warganet. Banyak yang menilai pernyataannya mewakili kekecewaan para pecinta sepak bola Tanah Air terhadap performa Timnas Indonesia yang gagal memenuhi ekspektasi.
Tak berhenti di situ, Andre juga melayangkan sindiran pedas bagi pihak-pihak yang dinilainya tidak profesional dalam mengelola persiapan tim nasional.
“Kalian yang tidak serius, kalian yang tidak becus, kalian sudah hancurkan mimpi kami ke Piala Dunia. Sekarang kalian keluarkan sejuta alasan,” tulisnya dalam unggahan lanjutan.
Pernyataan Andre sontak menjadi topik panas di jagat maya. Sebagian besar suporter Garuda mendukung langkahnya yang berani membongkar kondisi internal timnas.
Mereka menilai suara dari seorang anggota DPR sekaligus pemerhati sepak bola nasional seharusnya menjadi alarm bagi PSSI untuk melakukan evaluasi menyeluruh.
Namun, ada pula yang menilai seharusnya kritik tersebut disampaikan lewat jalur resmi, bukan lewat media sosial yang justru bisa memicu perdebatan panjang di publik.
Halaman Selanjutnya
Mereka khawatir, pernyataan terbuka seperti itu hanya akan memperkeruh situasi dan menambah tekanan pada pemain maupun pelatih.
