Viral Penari Dolalak Joget di Peringatan Maulid Nabi, Ini Kata Panitia

4 weeks ago 24

Senin, 29 September 2025 - 00:02 WIB

Wonosobo, VIVA – Sebuah video mendadak viral di media sosial TikTok setelah memperlihatkan penampilan penari Dolalak di atas panggung dalam rangkaian acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. 

Cuplikan video tersebut diunggah oleh akun TikTok @garenkatjr dan langsung menyita perhatian warganet.

Peristiwa itu diketahui berlangsung di Desa Mutisari, Kecamatan Watumalang, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, pada 9 September 2025. 

Dalam video singkat terlihat para penari perempuan berjoget di panggung dengan latar belakang spanduk bertuliskan “Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 Hijriah.”

Tak hanya itu, sejumlah penonton pria ikut naik ke atas panggung sambil berjoget dan memberikan saweran uang kepada para penari.

Panitia Beri Klarifikasi

Menanggapi viralnya video tersebut, salah satu panitia acara, Soli, membenarkan bahwa memang ada penampilan seni Dolalak usai pengajian dalam rangka peringatan Maulid Nabi. 

Namun ia menegaskan, kedua kegiatan itu digelar pada waktu yang berbeda meski masih di hari yang sama.

“Di hadapan seluruh masyarakat Indonesia, kami selaku panitia Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW ingin memberikan klarifikasi terkait video yang beredar,” ujar Soli dalam video Instagram @feedgramindo, dikutip Senin, 29 September 2025.

Ia menjelaskan, di Desa Mutisari sudah menjadi tradisi bahwa setelah pengajian Maulid Nabi, acara biasanya dilanjutkan dengan kegiatan merti dusun serta pagelaran seni budaya lokal, salah satunya tarian Dolalak.

“Sudah menjadi tradisi di wilayah kami, setiap acara pengajian selalu dilanjutkan dengan acara merti dusun dan acara pagelaran seni budaya lokal yang ada di wilayah Desa Mutisari,” kata dia.

Panitia mengakui adanya kekeliruan dalam pelaksanaan acara. Spanduk peringatan Maulid Nabi yang terpasang saat pengajian seharusnya dilepas ketika memasuki acara hiburan, namun hal itu terlewat.

“Kesalahan kami adalah lupa melepas banner pengajian pada siang hari setelah acara selesai. Kami tegaskan, tidak ada niat sedikitpun untuk melecehkan atau menistakan agama,” kata Soli.

“Apabila hal ini dianggap salah, kami atas nama masyarakat Desa Mutisari dan panitia memohon maaf sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat Indonesia,” tandasnya.

Halaman Selanjutnya

Namun ia menegaskan, kedua kegiatan itu digelar pada waktu yang berbeda meski masih di hari yang sama.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |