18 Rudal Houthi Diklaim Hantam Kapal Induk Nuklir Amerika Serikat

2 hours ago 2

Senin, 17 Maret 2025 - 09:15 WIB

VIVA – Milisi Houthi (Ansar Allah) Yaman kembali melancarkan serangan terhadap armada militer Amerika Serikat (AS) di Laut Merah, Minggu 16 Maret 2025.

Juru Bicara Houthi, Brigadir Jenderal Yahya Saree, mengonfirmasi serangan tersebut. Menurut Saree, sasaran serangan adalah kapal induk tenaga nuklir USS Harry S. Truman (CVN-75).

Saree menyatakan jika pasukannya menggempur kapal perang Amerika tersebut dengan 18 unit rudal balistik. Selain itu, sebuah pesawat nirawak (drone) juga dikerahkan dalam operasi itu.

"Pasukan kami menargetkan kapal induk dengan 18 rudal balistik dan jelajah serta sebuah pesawat tanpa awak," ucap Saree dilansir VIVA Militer dari Iraq News Agency (INA).

VIVA Militer: Kapal induk USS Harry S. Truman (CVN-75) militer Amerika Serikat

Houthi menegaskan mereka tidak akan memberi toleransi kepada armada kapal perang, terutama milik militer negara-negara Barat sekutu Amerika.

Tindakan Houthi ditegaskan Saree adalah respons terhadap agresi militer Amerika Serikat di sejumlah wilayah Yaman. Ia mencatat pasukan Donald Trump telah meluncurkan lebih dari 47 kali serangan.

"Operasi ini merupakan bagian dari tanggapan terhadap agresi AS. Kami tidak ragu untuk menyerang kapal angkatan laut mana pun di Laut Merah dan Laut Arab," kata Saree melanjutkan.

Selain merupakan jawaban atas serangan militer AS di Yaman, aksi Houthi juga merupakan bentuk solidaritas terhadap agresi militer Israel di Jalur Gaza, Palestina.

VIVA Militer: Brigadir Jenderal Yahya Saree

Photo :

  • AFP/Mohammed Huwais

Sejak invasi tentara zionis dilancarkan pada 7 Oktober 2023 lalu, milisi Houthi menyerang lebih dari 100 kapal dagang dengan rudal dan drone yang melintas di Laut Merah.

Meskipun sempat dihentikan setelah kesepakatan gencatan senjata antara Israel dengan Hamas Palestina, Houthi kembali melanjutkan aksinya setelah rezim Benjamin Netanyahu menghentikan pasokan bantuan ke Gaza.

Halaman Selanjutnya

"Operasi ini merupakan bagian dari tanggapan terhadap agresi AS. Kami tidak ragu untuk menyerang kapal angkatan laut mana pun di Laut Merah dan Laut Arab," kata Saree melanjutkan.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |