Alasan Soeharto Diusulkan jadi Pahlawan, Fadli Zon: Beliau Pimpin Serangan 1 Maret 1949

3 hours ago 1

Kamis, 6 November 2025 - 00:00 WIB

Jakarta, VIVA – Menteri Kebudayaan sekaligus Ketua Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan (GTK), Fadli Zon mengungkapkan alasan Presiden ke-2 RI, Soeharto diusulkan menjadi pahlawan nasional. Salah satu pertimbangannya yaitu Soeharto pernah memimpin Serangan Umum 1 Maret 1949.

“Beliau (Soeharto) memimpin Serangan Umum 1 Maret. Itu sebagai contoh, 1 Maret itu serangan besar,” ucap Fadli usai menemui Presiden Prabowo Subianto di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu, 5 November 2025.

Prediksi dan Pesan Soeharto Tentang Indonesia Jadi Kenyataan

Photo :

  • Tangkapan Layar Instagram @fakta.indo

Pada peristiwa 1 Maret 1949, Soeharto yang saat itu berpangkat letnan kolonel disebut memimpin serangan untuk merebut Yogyakarta dari Belanda, yang kala itu tidak mengakui kedaulatan Indonesia.

Menurut Fadli, aksi tersebut memberi dampak besar dalam perjuangan diplomatik Indonesia di mata dunia.

“Itu kan menandakan Pak Harto sebagai komandan pertempuran Serangan Umum 1 Maret punya jasa di dalam kemerdekaan, perang mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia,” ujarnya.

Ia juga menyebut peran Soeharto dalam operasi pembebasan Irian Barat sebagai bagian dari rekam jejak militer sang mantan presiden.

“Belum lagi operasi pembebasan Irian Barat dan lain-lain,” tambahnya.

Namun, wacana gelar pahlawan untuk Soeharto kembali memicu penolakan luas di media sosial. Tagar #SoehartoBukanPahlawan mendominasi jagat X/Twitter, dengan banyak warganet menyoroti catatan pelanggaran HAM dan kekerasan negara di era Orde Baru.

Publik mengaitkan kasus-kasus seperti penembakan misterius (Petrus), tragedi Tanjung Priok 1984, penculikan aktivis 1997, dan Kudatuli 1996 sebagai alasan penolakan.

Kontroversi ini menempatkan pemerintah dalam sorotan, di tengah proses finalisasi daftar tokoh penerima gelar pahlawan nasional tahun ini yang akan diumumkan pada Peringatan Hari Pahlawan pada 10 November 2025.

Presiden ke-2 RI Soeharto

Sementara Fadli menyebut penilaian terhadap Soeharto dilakukan melalui kajian resmi, respons publik menunjukkan memori kelam sejarah masih menjadi faktor kuat dalam pembentukan opini.

"Nanti kita lihatlah ya (Soeharto). Untuk nama-nama itu memang semuanya seperti saya bilang itu memenuhi syarat ya, termasuk nama Presiden Soeharto itu sudah tiga kali bahkan diusulkan ya. Dan juga beberapa nama lain, ada yang dari 2011, ada yang dari 2015, semuanya yang sudah memenuhi syarat," ujar Fadli.

Ketua MUI Bidang Fatwa MUIĀ Asrorun Niam Sholeh.

MUI: Mantan Presiden Layak Jadi Pahlawan Nasional

Ketua MUI Bidang Fatwa, Asrorun Niam Sholeh mengatakan setiap mantan presiden yang telah tiada layak menyandang gelar  pahlawan nasional.

img_title

VIVA.co.id

5 November 2025

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |