Deretan Prestasi IHSG di Era Purbaya, Cetak Rekor Enam Kali hingga Investor Asing Makin Ramai

3 hours ago 1

Kamis, 6 November 2025 - 00:00 WIB

Jakarta, VIVA – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa kembali menjadi pusat perhatian publik dan pelaku pasar sejak resmi menakhodai kebijakan fiskal Tanah Air. Langkah-langkahnya yang kerap tak terduga, serta pernyataan yang menggugah dinamika pasar sehingga muncul istilah Purbaya Effect, yakni fenomena yang menunjukkan pengaruh bendahara negara itu terhadap arah ekonomi makro dan pergerakan pasar modal Indonesia.

Purbaya pernah memprediksi Indeka Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu menembus rekor 9.000 pada akhir tahun 2025. Bukan tanpa alasan, proyeksi Purbaya diperkuat oleh tren IHSG yang masih berada di kisaran harga 8.000.

Menurut Purbaya, investor secara aktif menganalisis arah kebijakan yang disampaikan oleh pemerintah. Tidak terkecuali kebijakan ekonomi darinya sebagai Menteri Keuangan yang menjadi landasan dalam menentukan portofolio saham.

Sejak Purbaya diangkat menjadi bendahara negara pada 8 September 2025, IHSG sudah mencetak enam kali mencetak rekor tertinggi sepanjang masa (all time high/ATH). 

"Waktu Purbaya menjadi Menteri Keuangan, kita enam kali all time high," ungkap Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI), Iman Rachman, dikutip dari Antara pada Rabu, 5 November 2025. 

Prestasi ini mengindikasikan pasar cenderung menyukai kebijakan pro-pertumbuhan. Iman juga menyoroti, Prestasi ini mengindikasikan pasar cenderung menyukai kebijakan pro-pertumbuhan. Pencapaian ini mengindikasikan pasar cenderung menyukai kebijakan pro-pertumbuhan.

"Ini menarik, jadi fenomena ternyata orang suka yang pro-growth," tambah Iman. 

Dari sisi suplai, Iman menuturkn tren menarik pada perilaku investor asing. Nilai jual asing (net sell) sebesar Rp41,8 triliun secara year to date (ytd). Kondisi ini mengindikasikan penjualan asing masih lebih tinggi dibandingkan dengan pembelian. Namun, posisi asing berbalik menjadi net buy sebesar Rp12,9 triliun yang menunjukkan tren perbaikan pada Oktober 2025.

Iman juga mengatakan, jumlah investor asing serta nilai aset yang mereka kelola pun dikatakan meningkat dalam empat tahun terakhir, meski ia tidak merinci nilainya. Aktivitas jual-beli yang masih aktif, Iman mengataan pandangan yang menilai Indonesia tidak lagi menarik bagi investor asing kurang tepat.

"Saya agak skeptis ketika orang bicara bahwa Indonesia tidak lagi menjadi pembicaraan bagi investor asing. Tidak, ternyata Indonesia tetap menjadi pilihan," kata Iman. 

Halaman Selanjutnya

Sampai penutupan Rabu, 5 November 2025, IHSG ditutup naik 0,93 persen atau 76,61 poin dan ditutup ke pada level 8.318,53. Kinclongnya IHSG menyusul laporan Badan Pusat Statistik (BPS) bahwa perekonomian Indonesia tumbuh 5,04 persen secara year on year (yoy) pada triwulan III-2025. 

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |