Analis Ramal Tren Bullish Perak Berlanjut Hingga Akhir Tahun, Bakal Salip Emas?

1 day ago 3

Kamis, 12 Juni 2025 - 11:02 WIB

Jakarta, VIVA – Harga perak global melonjak ke level tertinggi dalam 13 tahun, menembus US$ 36 atau Rp 585 ribu (estimasi kurs Rp 16.270) per ons pada pekan lalu. Lonjakan ini memicu spekulasi bahwa perak akan menyamai bahkan melampaui kinerja emas dalam waktu dekat. 

Para analis pasar memperkirakan harga perak akan lanjut reli karena dukungan teknikal kuat. Selain itu, meningkatnya permintaan akibat pelemahan dolar Amerika Serikat (AS) juga mendorong harga perak semakin naik

Sepanjang tahun 2025, harga emas internasional membukukan kenaikan sebesar 43,7 persen dipicu lonjakan permintaan karena dianggap safe heaven  seiring kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump dan ketegangan geopolitik global. Perak juga menunjukkan penguatan signifikan sebesar 22,3 persen dalam periode yang sama. 

Mengutip data historis dari Samco Securities yang dilansir Economic Times, Kamis, 12 Juni 2025, perak dikenal memiliki pergerakan harga yang cepat. Tercatat perak sudah 17 kali mencetak level tertinggi baru sejak tahun 2005. 

Emas dan Perak

Photo :

  • The Economic Times

Rata-rata imbal hasil sebesar 5,2 persen dalam tiga bulan dan 13,3 persen dalam enam bulan. Sedangkan dalam setahun, investor bisa mengantongi cuan sebesar 26,1 persen dalam satu tahun.

"Formasi 'Cup and Handle' yang khas terlihat pada grafik mingguan dan tahunan. Formasi ini biasanya menjadi pertanda ledakan harga dan yang menarik adalah kemunculannya pada berbagai time frame, menunjukkan struktur pasar yang selaras," jelas Analis Samco Securities, Apurva Sheth, dikutip dari Times of India pada Rabu, 11 Juni 2025.

Senada dengan prediksi Sheth, pendiri Pinetree Macro, Ritesh Jain, optimis perak akan melesat. Jain mengatakan, harga emas kemungkinan mengalami konsolidasi setelah reli kuat sehingga perak berpotensi untuk unggul.

"Jika perak bertahan di atas US$ 36 akan akan menguat untuk menguji kembali level US$ 50 di akhir tahun ini," lanjut Jain.

Perak kembali menguat 0,9 persen menjadi US$ 36,3 per ons di pasar internasional pada Senin, 9 Juni 2025. Melansir VIVA, harga emas global di hari yang sama mengalami penurunan 0,2 persen menjadi US$ 3.303,19 per ons. 

Analis dari ICICI Securities, Ramesh Varakhedkar, mengungkap sejumlah faktor mendukung reli perak. Mulai dari melemahnya dolar AS, membaiknya hubungan dagang AS-Tiongkok, dan pemangkasan suku bunga ketujuh secara berturut-turut oleh Bank Sentral Eropa.

"Perak memiliki peran ganda sebagai instrumen keuangan dan komoditas industri dalam kondisi pasar saat ini," ujar Varakhedkar. 

Ia juga mencatat bahwa rasio harga emas terhadap perak turun ke level 91,3 yang merupakan titik terendah sejak 2 April. Rasio ini menunjukkan bahwa perak kini menawarkan nilai yang lebih baik mengingat rasio sempat menyentuh 126,55 pada Maret 2020.

"Dalam jangka pendek, perak bisa naik hingga sekitar US$ 37,2 per ons," tutup Varakhedkar.

Halaman Selanjutnya

"Jika perak bertahan di atas US$ 36 akan akan menguat untuk menguji kembali level US$ 50 di akhir tahun ini," lanjut Jain.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |