Terjebak Emosi? Ini 7 Cara Menghadapi Krisis Emosional Tanpa Kehilangan Kendali

4 hours ago 3

Kamis, 15 Mei 2025 - 17:45 WIB

VIVA – Pernah merasa seolah dunia runtuh dalam sekejap? Entah karena kehilangan, tekanan bertubi-tubi, atau situasi hidup yang tiba-tiba berubah drastis. Mungkin kamu menangis tanpa alasan jelas, jantung berdetak kencang, atau merasa kosong dan mati rasa. Itu bisa jadi tanda kamu sedang mengalami krisis emosional!

Kabar baiknya, kamu tidak sendiri. Dan kabar terbaiknya: ada cara untuk melewatinya dengan lebih sehat. Artikel ini akan membahas langkah-langkah praktis cara menghadapi krisis emosional yang bisa kamu terapkan kapan pun kamu merasa tidak mampu lagi menahan tekanan sendirian.

Krisis emosional adalah kondisi ketika seseorang mengalami lonjakan stres, ketegangan, atau tekanan psikologis yang sangat intens hingga mengganggu keseimbangan mentalnya. Ini bukan sekadar "sedih biasa" atau "bad mood", tapi situasi di mana seseorang merasa benar-benar kewalahan secara emosional.

Ada beberapa tanda-tanda umum dari krisis emosional yang bisa kamu perhatikan, diantaranya:

  • Menangis tanpa sebab jelas
  • Merasa cemas berlebihan atau panik
  • Kehilangan minat pada hal-hal yang biasa disukai
  • Susah tidur atau tidur terlalu banyak
  • Perasaan hampa atau tidak terkendali
  • Pikiran negatif berulang, termasuk menyakiti diri sendiri

Penyebab Umum Krisis Emosional

Krisis ini bisa dipicu oleh banyak hal, seperti:

  • Kehilangan orang terdekat (kematian, perceraian, putus cinta)
  • Tekanan finansial atau kehilangan pekerjaan
  • Perubahan besar dalam hidup (pindah kota, pensiun, jadi orang tua)
  • Trauma masa lalu yang muncul kembali
  • Kelelahan mental kronis tanpa jeda istirahat

Apa pun penyebabnya, yang penting adalah bagaimana kamu menyikapinya. Berikut 7 langkah sehat yang bisa kamu lakukan untuk menghadapi krisis emosional.

  1. Akui dan Validasi Perasaanmu

Langkah pertama adalah mengakui bahwa kamu sedang tidak baik-baik saja. Jangan memaksakan diri untuk terlihat kuat atau pura-pura bahagia. Mengakui rasa sedih, marah, takut, atau frustrasi adalah bagian dari proses pemulihan.

"Aku lagi kacau, dan itu nggak apa-apa."
Kalimat sesederhana itu bisa membantu kamu berdamai dengan kondisi diri.

  1. Berhenti Sejenak: Gunakan Teknik Grounding

Saat emosi terasa seperti badai, cobalah teknik grounding untuk menenangkan pikiran. Fokus pada hal-hal di sekitarmu. Contoh:

  • Lihat 5 benda di sekitarmu
  • Sentuh 4 tekstur berbeda
  • Dengarkan 3 suara
  • Cium 2 aroma
  • Rasakan 1 hal di tubuhmu (misalnya detak jantung)

Teknik di atas ini membantu menarik perhatian dari pikiran kacau ke realita saat ini.

  1. Hindari Membuat Keputusan Besar Saat Sedang Kacau

Saat emosi sedang tidak stabil, kita cenderung impulsif. Hindari membuat keputusan penting—seperti resign, mengakhiri hubungan, atau keputusan finansial besar. Tunda dulu. Biarkan emosi reda sebelum kamu menilai situasi secara objektif.

  1. Bicarakan dengan Orang yang Bisa Dipercaya

Jangan simpan semua beban sendiri. Cerita ke sahabat, keluarga, atau orang yang kamu percaya bisa sangat melegakan. Kadang kamu tidak butuh solusi, hanya butuh didengar. Jika kamu merasa tidak nyaman cerita ke orang terdekat, layanan konseling online juga bisa jadi pilihan yang aman dan rahasia.

  1. Salurkan Emosi Lewat Aktivitas Positif

Alihkan energi emosional ke aktivitas yang membangun: menulis jurnal, menggambar, berolahraga, atau bahkan beres-beres kamar. Aktivitas ini membantu menyalurkan emosi tanpa merugikan diri sendiri. Ingat, menangis juga aktivitas sehat. Kalau itu yang tubuhmu minta, biarkan saja.

Krisis emosional tidak bisa diselesaikan dalam semalam. Jangan paksa diri untuk “cepat move on”. Biarkan dirimu merasakan, memproses, dan sembuh dengan kecepatanmu sendiri. Kalau ada hari-hari di mana kamu hanya bisa rebahan dan menangis—itu juga bagian dari pemulihan.

  1. Pertimbangkan Bantuan Profesional

Jika krisis emosional berlangsung lebih dari dua minggu dan mengganggu fungsi harian (tidak bisa makan, tidur, bekerja, atau bersosialisasi), jangan ragu mencari bantuan profesional.

Psikolog atau psikiater bisa membantumu memahami akar masalah dan memberi strategi pemulihan yang sesuai. Ada beberapa tanda yang perlu kalian ketahui kapan kita perlu mencari bantuan profesional. Segera cari bantuan jika kamu mengalami:

  • Pikiran untuk menyakiti diri sendiri atau bunuh diri
  • Kehilangan kendali emosi hingga menyakiti orang lain
  • Tidak bisa melakukan aktivitas dasar (makan, mandi, tidur) dalam beberapa hari
  • Serangan panik berulang
  • Krisis tidak membaik setelah berminggu-minggu
  • Meminta bantuan bukan tanda lemah, tapi bentuk keberanian.

Krisis emosional bisa terasa menakutkan, tapi itu bukan akhir dari segalanya. Sama seperti badai, ia datang dengan keras tapi akan berlalu. Kuncinya adalah mau bertahan, mengenali diri, dan mencari cara pulih yang sehat. Ingat: kamu tidak harus menghadapinya sendirian. Ada cara-cara untuk keluar dari krisis, satu langkah kecil demi langkah lainnya. Dan yang terpenting, tidak apa-apa tidak baik-baik saja. Asal kamu tidak berhenti mencoba.

Halaman Selanjutnya

Apa pun penyebabnya, yang penting adalah bagaimana kamu menyikapinya. Berikut 7 langkah sehat yang bisa kamu lakukan untuk menghadapi krisis emosional.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |