Bikin China Trauma, Pratama Arhan Malah Dicoret Kluivert

1 day ago 5

Kamis, 5 Juni 2025 - 17:00 WIB

VIVA – Nama Pratama Arhan kembali mencuat, tapi bukan karena aksi gemilangnya di lapangan. Bek kiri andalan Timnas Indonesia itu justru kembali dicoret dari daftar susunan pemain yang diumumkan pelatih Patrick Kluivert.

Jelang duel panas kontra China dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, Kamis 5 Juni 2025, Kluivert hanya membawa 23 pemain dari total 30 yang dipanggil. Sayangnya, Arhan masuk daftar lima pemain yang tersingkir.

Ini bukan kali pertama eks pemain PSIS Semarang itu disingkirkan. Pada Maret lalu, Arhan juga dicoret jelang laga melawan Australia dan Bahrain. Padahal, ia ikut pemusatan latihan dan sempat masuk daftar panggil awal.

Persaingan di posisi bek kiri memang ketat. Nama-nama seperti Calvin Verdonk, Shayne Pattynama, Nathan Tjoe-A-On, hingga Dean James menjadi pilihan utama Kluivert. Praktis, Arhan harus rela jadi penonton dari bangku cadangan, bahkan dari tribun.

Dengan absennya Arhan, Timnas Indonesia pun kehilangan satu senjata rahasia: lemparan jarak jauhnya yang terkenal mematikan. Aksi inilah yang sempat membuat Timnas China kalang kabut dalam pertemuan pertama di Qingdao, Oktober 2024 lalu.

Saat itu, Arhan masuk di menit-menit akhir. Lemparan ‘granat’-nya langsung dikonversi Thom Haye menjadi gol penyama kedudukan pada menit ke-86. Hasil akhir 2-2, dan nama Arhan langsung masuk radar media Negeri Tirai Bambu.

Media China Masih Trauma
Media China 163.com bahkan secara khusus menyoroti absennya Arhan kali ini. Dalam laporannya, mereka menyebut sang bek sebagai “ancaman nyata” bagi pertahanan China, berkat senjata lemparan ke dalam yang ikonik.

"Penggemar sepakbola China pasti masih ingat Arhan. Dalam laga melawan Indonesia di Qingdao, ia masuk sebagai pemain pengganti dan menggunakan taktik lemparan jauhnya untuk menyamakan kedudukan," tulis 163.com, dikutip dari, Senin 19 Mei 2025.

Sayangnya, meski sempat bikin China deg-degan, Arhan kini harus kembali gigit jari. Jumlah caps-nya di Timnas pun masih tertahan di angka 54.

Apakah ini akhir dari era Pratama Arhan di skuad Garuda? Atau justru jadi bahan bakar kebangkitan? Kita tunggu saja langkah selanjutnya dari sang spesialis lemparan maut.