Jakarta, VIVA – Bos tambang, Low Tuck Kwong resmi menjadi orang terkaya nomor satu di Indonesia. Pria ini memiliki kekayaan dengan total sebesar US$27,4 miliar.
Melansir data Real-Time Billionaires Forbes Kamis, 5 Juni 2025, Low Tuck Kwong merupakan pendiri Bayan Resources, sebuah perusahaan pertambangan batu bara di Indonesia.
Selain Low Tuck Kwong, posisi orang kaya kedua di Indonesia ditempati Prajogo Pangestu, dengan nilai kekayaan mencapai US$25,3 miliar. Sedangkan posisi ketiga ada R. Budi Hartono dengan kekayaan sebesar US$22,5 miliar.
Adapun PT Bayan Resources Tbk. (BYAN) adalah salah satu perusahaan batu bara besar di Indonesia. Dilansir dari situs resmi perusahaan, PT Bayan Resources Tbk. bergerak di bidang pertambangan open cut dengan empat proyek besar yang berlokasi di Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan.
Produksi perseroan pun terus bertumbuh yakni dari 28,9 juta ton pada 2018 kemudian 31,8 juta ton pada 2019, 30,2 juta ton pada 2020, 37,6 juta ton pada 2021, 38,9 juta ton pada 2022, dan 45 juta ton pada 2023.
Low Tuck Kwong, Taipan Batu Bara
Lokasi penambangan perseroan di antaranya Tambang Teguh Sinar Abadi (TSA)/Firman Ketaun Perkasa (FKP) di Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur; Tambang Perkasa Inakakerta di Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur; Tambang Tabang / Pakar berlokasi sekitar 180 kilometer di barat laut Samarinda dan berlokasi di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur; dan Tambang Wahana Baratama Mining di Kabupaten Satui, Kalimantan Selatan.
Low Tuck Kwong juga dikenal sebagai pengusaha yang cukup dermawan. Belum lama ini, Yayasan Low Tuck Kwong berkomitmen menyumbang dana senilai 8 juta dolar Singapura kepada Nanyang Technological University (NTU) Singapura, yang akan digunakan untuk meningkatkan komitmen universitas terhadap pendidikan yang dapat diakses dan pengembangan bakat global.
Dana tersebut akan digunakan untuk mendanai beasiswa bagi mahasiswa S1. Beasiswa juga akan disiapkan untuk menarik mahasiswa terbaik Indonesia guna menempuh pendidikan magister penuh waktu di NTU.
Tak hanya itu, pada 2023 silam Sekolah Kebijakan Publik Lee Kuan Yew atau Lee Kuan Yew School of Public Policy (LKYSPP) National University of Singapore (NUS) juga menerima sumbangan sebesar 101 juta dolar Singapura dari Yayasan Low Tuck Kwong untuk beasiswa yang bertujuan meningkatkan kesempatan bagi generasi muda Asia.
Yayasan Low Tuck Kwong didedikasikan untuk meningkatkan kehidupan dan memungkinkan masyarakat di Singapura dan sekitarnya untuk membangun masyarakat yang lebih baik bagi generasi mendatang. Secara khusus, yayasan ini memberikan dukungan filantropis untuk kemajuan pendidikan, perawatan kesehatan dan penelitian medis, serta kesejahteraan masyarakat dan sosial.
Halaman Selanjutnya
Low Tuck Kwong juga dikenal sebagai pengusaha yang cukup dermawan. Belum lama ini, Yayasan Low Tuck Kwong berkomitmen menyumbang dana senilai 8 juta dolar Singapura kepada Nanyang Technological University (NTU) Singapura, yang akan digunakan untuk meningkatkan komitmen universitas terhadap pendidikan yang dapat diakses dan pengembangan bakat global.