Bursa Asia Perkasa saat AS dan Tiongkok Saling Serang di Babak Baru Perang Dagang

3 hours ago 1

Rabu, 15 Oktober 2025 - 08:50 WIB

Jakarta, VIVA - Bursa Asia-Pasifik dibuka menguat pada perdagangan Rabu, 15 Oktober 2025. Kenaikan ini berbanding terbalik dengan pergerakan bursa Amerika Serikat (AS) yang melemah, di tengah ketegangan perang dagang yang masuk babak baru.

Presiden AS Donald Trump mengkritik Tiongkok karena tidak membeli kedelai dari negeri Paman Sam. Trump juga mengancam akan melakukan pembalasan, salah satunya embargo minyak goreng.

"Tindakan yang merugikan ekonomi," kata Trump pada Selasa, 14 Oktober 2025, dikutip dari CNBC Internasional

Investor veteran, Louis Navellier, membagikan catatan yang menyoroti dampak dari ketegangan dua negara adidaya itu. Pengaruh yang paling terlihat adalah gejolak di pasar dan menurutnya hubungan AS–Tiongkok sedang memanas jadi alasan kuat fluktuasi. 

Presiden AS Donald Trump dan Presiden China, Xi Jinping.

"Volatilitas masih tinggi dan alasannya adalah hubungan yang tegang antara AS dan Tiongkok,” tulis Navellier.

Dari regional, para investor akan menunggu laporan inflasi Tiongkok untuk bulan September 2025. Rencanya data tersebut akan dirilis pada pagi hari ini, Rabu, 15 Oktober 2025.

Indeks acuan Jepang, Nikkei 225, menguat 0,3 persen. Indeks Topix mencatat lonjakan sebesar 0,75 persen.

Di Korea Selatan, indeks Kopsi melambung sebear 0,8 persen. Sementara itu, indeks Kosdaq yang terdiri dari saham-saham berkapitalisasi kecil meningkat 0,83 persen.

Indeks ASX/S&P 200 di Australia melesat 0,93 persen. Indeks Hang Seng Hong Kong ikut menguat ke level 25.763 dari sebelumnya di posisi 25.441,35.

Meninjau Wall Street, ketiga indeks acuan kompak mengalami koreksi pada penutupan perdagangan semalam. Indeks S&P 500 melemah 0,2 persen menjadi 6.644,31.

Nasdaq Composite anjlol 0,8 perse ke level 22.521,70 bahkan sempat terjun hingga 2,1 persen. Indeks Dow Jones Industrial terpantau sempat menguat hampir 1 persen namun tergerus sehingga hanya menyisakan kenaikan 0,4 persen atau 202,88 poin ke area 46.270,46.

Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, APBN KiTA Oktober 2025

Fed Fund Rate Turun Bikin Aliran Modal Serbu Emerging Market, Purbaya: Termasuk ke Indonesia

Menurut Purbaya, PMI global tetap ekspansif yang mencerminkan keberlanjutan aktivitas manufaktur, termasuk di kawasan Asia.

img_title

VIVA.co.id

14 Oktober 2025

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |