Jakarta, VIVA - Massa dari sejumlah DPC PPP se Jakarta mendatangi markas DPP PPP di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Rabu, 4 Juni 2025. Para kader melakukan unjuk rasa sebagai bentuk protes terhadap Ketua Majelis Pertimbangan PPP Muhammad Romahurmuziy alias Rommy.
Ketua DPC PPP Jakarta Utara, Junaedi mengatakan seluruh kader di tingkat DPC PPP merasa tersinggung dengan pernyataan Rommy. Omongan eks Ketum PPP itu dinilai mendiskreditkan pengurus DPC PPP se-Indonesia. Sebab, Rommy dianggap mengecilkan pengetahuan politik Ketua DPC masih jauh dibanding dia.
"Maka terjadilah aksi pada hari ini. Pasalnya kita semua punya hak sebagai warga negara untuk menyampaikan suara sebagai warga negara, dalam rangka memurnikan marwah dan kehormatan PPP," kata Junaedi, Rabu, 4 Juni 2025.
Ketua Majelis Pertimbangan DPP PPP Muhammad Romahurmuziy memberi keterangan kepada media di Jakarta, Jumat malam, 13 Desember 2024.
Photo :
- ANTARA/Khaerul Izan
Menurut dia, seluruh pengurus PPP memiliki kecerdasan yang sama, baik di tingkat DPW, DPP, maupun DPC.
"Semuanya berisikan manusia yang memiliki kepala yang sama, isi kepala yang sama, insting yang sama. Hanya kesempatan dan fasilitas saja yang membedakan," jelasnya.
Junaedi minta Rommy yang menjabat Ketua Majelis Pertimbangan Partai DPP PPP itu bisa menghormati kader di DPC.
"Bung Rommy sekarang berada di DPP tentunya harus menghormati kami yang berada di DPC," lanjut Junaedi.
Begitupun dengan Sekretaris Cabang PPP Jakarta Barat Siswanto yang menyampaikan agar Rommy bisa menahan diri dari nafsu untuk cawe-cawe jelang Muktamar PPP. Ia mendorong agar Plt Ketua Umum PPP Mardiono memecat Rommy.
"Kami meminta Plt Ketua Umum PPP Bapak Mardiono agar menganulir dan memecat Rommy sebagai Ketua Majelis Pertimbangan Partai," jelas Siswanto.
Dia menyinggung rekam jejak Rommy yang pernah menjabat Ketum PPP dan ditangkap KPK pada 2019. Bagi dia, efek itu masih terasa di Pemilu 2024 sehingga partai berlambang Kabah ini gagal masuk Senayan.
"Ingatan masyarakat belum hilang atas kasus korupsinya Rommy. Rommy banyak membuat sejarah kelam di PPP," ujarnya.
Lebih lanjut, dia menuturkan aksi unjuk rasa di depan markas DPP sebagai bentuk solidaritas dari pengurus DPC PPP se Jakarta yang merasa tersinggung atas ucapan Rommy.
"Ucapan Mas Rommy yang bilang pengetahuan DPC hanya sebatas itu sangat mengganggu DPC-DPC yang sudah berusaha menjadi pendulang suara partai dan mesin penggerak yang mengakomodir Pemilu," katanya.
Ia mengkritik Rommy yang tak pernah merasakan jadi pengurus PAC atau DPC. "Sebetulnya Bung Rommy itu tidak pernah menjadi Ketua PAC maupun DPC. Maklum saja, dia Bypass langsung masuk DPP Makanya begitu mudahnya dia menghina DPC," sebut Rommy.
Halaman Selanjutnya
"Bung Rommy sekarang berada di DPP tentunya harus menghormati kami yang berada di DPC," lanjut Junaedi.