DPR: Izin Agen Harus Dicabut Jika Persulit Petani Dapatkan Pupuk Bersubsidi

9 hours ago 4

Minggu, 15 Juni 2025 - 14:33 WIB

Jakarta, VIVA - Anggota Komisi IV DPR RI, Rajiv mendengarkan keluhan masyarakat di Kabupaten Bandung Barat (KBB) dan Kabupaten Bandung, Jawa Barat, terkait adanya oknum agen yang mempersulit petani untuk mendapatkan pupuk bersubsidi.

"Di masa reses ini, saya bersama tim turun ke dapil untuk bertemu masyarakat menyerap aspirasi mereka. Kami mendengarkan aspirasi dan keluhan dari masyarakat, terutama terkait pupuk subsidi yang dipersulit oleh para agen," kata Rajiv melalui keterangannya pada Minggu, 15 Juni 2025.

Anggota DPR RI Fraksi Partai NasDem, Rajiv

Untuk itu, Rajiv selaku perwakilan dari masyarakat Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Bandung ini meminta para agen tidak mempersulit kebutuhan para petani untuk mendapatkan pupuk subsidi.

Karena, kata dia, Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto sedang fokus mewujudkan kedaulatan dan ketahanan pangan nasional. Apalagi, Pemerintahan Prabowo telah sukses surplus hampir 4 juta ton beras tahun 2025. Makanya, para agen harus mendukung program pemerintah dalam mewujudkan swasembada pangan itu.

"Kami Anggota Komisi IV DPR RI meminta para agen tidak mempersulit petani kita untuk mendapatkan pupuk bersubsidi. Kita harus mendukung pemerintah dalam mewujudkan program swasembada pangan," ujar Legislator dari Fraksi Partai NasDem ini.

Di samping itu, Rajiv mengingatkan para agen tidak main-main juga dengan harga pupuk subsidi kepada para petani, khususnya di Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Bandung. "Para agen jangan nakal ya mainin harga pupuk subsidi kepada petani kita!," tegasnya.

Bahkan, Rajiv mengultimatum oknum agen yang berani mempersulit para petani untuk mendapatkan pupuk bersubsidi. Kata Rajiv, izin para agen yang nakal dengan mempersulit petani bakal dicabut. 

"Kita akan minta mitra Komisi IV DPR RI supaya mencabut izin para agen yang nakal dan mempersulit pupuk bersubsidi untuk petani," kata Rajiv.

Selain pupuk, Rajiv juga menyerap keluhan kelompok tani yang mendapatkan program alat dan mesin pertanian (alsintan) itu rata-rata bukan petani langsung. Justru, kata dia, kelompok tani disuruh menyewa alsintan oleh oknum broker.

"Keluhan selain pupuk, banyak kelompok tani yang mencurahkan keluhannya yang mendapatkan program alsintan rata-rata bukan petani langsung. Malah terkadang petani nyewa broker," pungkasnya.

Halaman Selanjutnya

Bahkan, Rajiv mengultimatum oknum agen yang berani mempersulit para petani untuk mendapatkan pupuk bersubsidi. Kata Rajiv, izin para agen yang nakal dengan mempersulit petani bakal dicabut. 

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |