Dukung Anak Muda Peduli ODMK, Triana Rahmawati Bangun Komunitas Griya Schizofren

4 weeks ago 11

Logo Portal Pilkada Logo 10th Jokowi Logo Kemnaker Logo PUPR Logo VIU Logo VIVA.co.id Siapa

Kamis, 24 Oktober 2024 - 18:43 WIB

Triana Rahmawati dan Komunitas Griya Schizofren

Sumber :

  • Dok. Griya Schizofren

Surakarta, VIVA – Kesehatan mental telah menjadi perhatian global, termasuk di Indonesia, di mana orang dengan masalah kejiwaan (ODMK) seringkali mengalami diskriminasi dan stigma. Tantangan yang mereka hadapi mendorong pentingnya upaya kolektif untuk menciptakan masyarakat yang lebih inklusif dan peduli.

Salah satu inisiatif yang muncul dari keprihatinan ini adalah Griya Schizofren, sebuah komunitas yang didirikan oleh Triana Rahmawati pada tahun 2012 di Surakarta. Komunitas ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang kesehatan mental, terutama dalam mendukung ODMK, serta mempromosikan interaksi sosial yang inklusif.

Apa Itu Griya Schizofren?

Triana Rahmawati dan Komunitas Griya Schizofren

Photo :

  • Dok. Griya Schizofren

Griya Schizofren merupakan wadah bagi anak muda yang ingin berkontribusi terhadap isu kesehatan mental melalui kegiatan sosial yang inklusif. Komunitas ini memiliki tujuan mulia yaitu menjadi rumah bagi para relawan muda untuk berdampak secara positif pada masyarakat, dengan mendukung ODMK melalui berbagai program. Beberapa kegiatan yang dilaksanakan oleh Griya Schizofren meliputi:

  1. Edukasi tentang kesehatan mental: Masyarakat diberi pemahaman mengenai pentingnya kesehatan mental dan bagaimana cara mendukung ODMK.
  2. Interaksi sosial dengan ODMK: Relawan berperan aktif dalam berinteraksi dengan ODMK, membantu mereka merasa diterima di lingkungan sosial.
  3. Pendampingan dan pemberdayaan: Menyediakan program pendampingan bagi ODMK untuk membantu mereka menjalani kehidupan sehari-hari dengan lebih baik.
  4. Riset dan pengembangan: Komunitas ini juga terlibat dalam penelitian untuk mengembangkan program yang lebih efektif dalam mendukung ODMK.

Siapa yang Terlibat?

Triana Rahmawati, Pendiri Griya Schizofren

Photo :

  • Dok. Griya Schizofren

Triana Rahmawati, pendiri Griya Schizofren, memulai komunitas ini dengan motivasi kuat untuk mengurangi stigma yang melekat pada ODMK dan membantu mereka mendapatkan dukungan yang layak. Didukung oleh dua temannya, Febri dan Wulan, Griya Schizofren kini berkembang dengan bantuan para relawan muda, yang sebagian besar adalah mahasiswa di Surakarta.

Para relawan tidak hanya menjadi teman bagi ODMK, tetapi juga belajar untuk lebih peka dan peduli pada isu kesehatan mental. Mereka hadir secara rutin untuk berbincang, bernyanyi, atau mendengarkan cerita ODMK, sehingga menciptakan hubungan yang penuh kehangatan dan empati.

Kapan Griya Schizofren Didirikan?

Griya Schizofren didirikan pada tanggal 10 Oktober 2012, dengan awalnya hanya terdiri dari tiga orang pendiri. Nama Griya Schizofren sendiri mencerminkan tujuan komunitas ini: Griya berarti "rumah", Sc-Social berarti "komunitas sosial", Hi-Humanity berarti "kemanusiaan", dan Fren-Friendship berarti "persahabatan". Dengan filosofi ini, Griya Schizofren menekankan bahwa ODMK harus diperlakukan dengan setara dan tidak dijauhi.

Selama lebih dari satu dekade, Griya Schizofren telah mengadakan berbagai kegiatan untuk mendukung ODMK. Mulai dari program pendampingan mingguan hingga acara-acara besar seperti Rice Festival untuk memenuhi kebutuhan pangan ODMK, hingga perayaan hari-hari besar seperti Hari Kartini dan Hari Kemerdekaan yang melibatkan ODMK dalam berbagai perlombaan.

Inisiatif yang dimulai dari keprihatinan pribadi Triana kini telah mendapat pengakuan luas, termasuk penghargaan Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia Award 2017 dari PT Astra International Tbk. Griya Schizofren bukan sekadar komunitas, tetapi sebuah gerakan yang mengedepankan kemanusiaan dan empati dalam mendukung ODMK untuk hidup lebih bermakna.

Halaman Selanjutnya

Triana Rahmawati, pendiri Griya Schizofren, memulai komunitas ini dengan motivasi kuat untuk mengurangi stigma yang melekat pada ODMK dan membantu mereka mendapatkan dukungan yang layak. Didukung oleh dua temannya, Febri dan Wulan, Griya Schizofren kini berkembang dengan bantuan para relawan muda, yang sebagian besar adalah mahasiswa di Surakarta.

Halaman Selanjutnya

Berita Terkait

Topik Terkait

Jangan Lewatkan

Profil Atip Latipulhayat, Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah

Sejumlah kalangan pun menyebut figur seorang Atip Latipulhayat merupakan penggabungan peran sebagai akademisi, ulama, dan aktivis organisasi kemasyarakatan.

100 Tahun Dies Natalis FHUI Berkontribusi dalam Perkembangan Hukum di Indonesia

Dekan FHUI, Dr. Parulian Paidi Aritonang mengatakan, selama 100 tahun FHUI telah berperan penting dalam membangun sistem hukum Indonesia yang berkeadilan.

Mengenal Pesantren VIP Bina Insan Mulia 2 di Cirebon

Pesantren Mewah dengan Biaya Terjangkau: Harapan Pendidikan Berkualitas

Marwan Hakim, Pejuang Pendidikan untuk Putra Putri Daerah di Lombok Timur

Marwan Hakim, seorang ustaz yang berusia 35 tahun, telah menjadi sosok yang sangat dihormati di Desa Aikperapa, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. Timur

Bernalar Berdaya x Komunitas Bambu Membuka Ruang Dialog dan Berpikir Kritis Anak Muda

Bernalar Berdaya kembali hadir di Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Indonesia, mengusung tema “Filosofi untuk Kehidupan yang Lebih Sehat.”

Keren! Mahasiswa Ini Ciptakan Alat Pembasmi Nyamuk Tanpa Asap

Andy Suryansah, warga Kampung Dupak Rukun, Kelurahan Dupak, Kecamatan Krembangan, Surabaya, Jawa Timur, berhasil menciptakan alat anti nyamuk tanpa asap bernama Falle.

Logo VLIX

Header bg

Terpopuler

Profil Atip Latipulhayat, Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah

Sejumlah kalangan pun menyebut figur seorang Atip Latipulhayat merupakan penggabungan peran sebagai akademisi, ulama, dan aktivis organisasi kemasyarakatan.

Marwan Hakim, Pejuang Pendidikan untuk Putra Putri Daerah di Lombok Timur

Marwan Hakim, seorang ustaz yang berusia 35 tahun, telah menjadi sosok yang sangat dihormati di Desa Aikperapa, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. Timur

100 Tahun Dies Natalis FHUI Berkontribusi dalam Perkembangan Hukum di Indonesia

Dekan FHUI, Dr. Parulian Paidi Aritonang mengatakan, selama 100 tahun FHUI telah berperan penting dalam membangun sistem hukum Indonesia yang berkeadilan.

Mengenal Pesantren VIP Bina Insan Mulia 2 di Cirebon

Pesantren Mewah dengan Biaya Terjangkau: Harapan Pendidikan Berkualitas

Dukung Anak Muda Peduli ODMK, Triana Rahmawati Bangun Komunitas Griya Schizofren

Griya Schizofren bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang kesehatan mental, terutama dalam mendukung ODMK, serta mempromosikan interaksi sosial yang inklusif.

Selengkapnya

Partner

img_title

Sangat mudah untuk menemukan hp vivo dengan harga di bawah 2 juta di pasaran, tetapi menentukan mana yang terbaik dan sesuai dengan kebutuhan dapat menjadi pertimbangan l

img_title

Teknologi kini memungkinkan Anda memperbaiki foto blur dengan cepat menggunakan berbagai alat Al dan aplikasi seperti Remini, Photoshop, Fotor, dan Let's Enhance.

img_title

Ingin merasakan sensasi gaming yang lancar tanpa harus merogoh kocek terlalu dalam? Tahun 2024 ini, sejumlah vendor smartphone menawarkan HP gaming dengan kapasitas penyi

img_title

Sebanyak 146 orang pengungsi etnis Rohingya asal Myanmar terdampar di Pantai Dewi Indah, Kecamatan Pantai Labu, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara.

Selengkapnya

Isu Terkini

whatsapp-logo

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |