Efisiensi Brutal, HP Bakal PHK Massal 6.000 Pekerja hingga 2028

4 weeks ago 8

Kamis, 27 November 2025 - 11:41 WIB

Jakarta, VIVA – HP secara resmi menyatakan bahwa mereka akan memangkas antara 4.000 hingga 6.000 karyawan secara bertahap hingga tahun fiskal 2028. Pemangkasan itu akan memengaruhi beberapa unit kunci dalam perusahaan, termasuk divisi pengembangan produk dan sejumlah fungsi operasional. 

Hal tersembunyi disampaikan CEO HP, Enrique Lores. Ia menjelaskan bahwa langkah ini merupakan bagian utama dari upaya efisiensi jangka panjang yang ditujukan untuk memperbaiki struktur biaya perusahaan.  

“Kami memperkirakan inisiatif ini akan menciptakan penghematan tingkat run rate kotor sebesar US$1 miliar (atau setara sekitar Rp16,7 triliun) selama tiga tahun,” ujarnya sebagaimana dikutip dari CNN, Kamis, 27 November 2025.

Lores menegaskan, pemangkasan tenaga kerja ini bukan sekadar penghematan, melainkan cara perusahaan mempercepat strategi produk jangka panjang, terutama yang berkaitan dengan teknologi kecerdasan buatan. 

HP melihat lonjakan permintaan terhadap laptop dan perangkat berbasis AI dalam enam bulan terakhir. Menurut perusahaan, lebih dari 30 persen pengiriman HP pada kuartal terakhir berasal dari perangkat yang sudah dilengkapi kemampuan AI. Kondisi tersebut menunjukkan pasar sedang memasuki era baru, di mana perangkat AI menjadi standar baru bagi konsumen maupun pelaku industri.

Namun, di balik meningkatnya permintaan tersebut, muncul satu tantangan besar dari sisi biaya produksi, terutama terkait chip memori. Kenaikan permintaan server dan pusat data global telah menyebabkan lonjakan harga chip memori. 

Para analis dari Morgan Stanley memperingatkan bahwa lonjakan harga chip memori global yang disebabkan oleh meningkatnya permintaan dari pusat data dapat mendorong biaya naik dan menekan laba produsen elektronik konsumen seperti HP, Dell, dan Acer, para analis Morgan Stanley telah memperingatkan.

Lonjakan harga ini berdampak langsung pada margin keuntungan produsen perangkat keras, terutama karena chip memori seperti DRAM dan NAND menjadi komponen utama hampir semua produk modern.

HP mengakui bahwa tekanan biaya ini berpotensi menggerus profit perusahaan, terutama setelah 2026. Enrique Lores menjelaskan bahwa dampak terbesar dari kenaikan harga chip kemungkinan baru terasa pada paruh kedua tahun fiskal 2026. 

Meski begitu, perusahaan masih memiliki cadangan dan strategi mitigasi yang cukup kuat untuk melewati paruh pertama tahun tersebut. Lores juga memaparkan beberapa langkah yang sedang disiapkan HP untuk memperkuat efisiensi internal. 

Halaman Selanjutnya

“Kami mengambil pendekatan yang berhati-hati untuk panduan kami pada paruh kedua, sambil pada saat yang sama menerapkan tindakan agresif seperti memenuhi syarat pemasok berbiaya lebih rendah, mengurangi konfigurasi memori, dan melakukan tindakan penyesuaian harga,” ungkapnya. 

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |