Jakarta, VIVA – Emiten minyak dan gas milik Bakrie Grup, PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG), mengumumkan telah meraih peringkat risiko MEDIUM untuk kinerja Environmental, Social, and Governance (ESG) dengan nilai ESG Risk sebesar 27,9 poin. Ranking tersebut dievaluasi dan dipublikasikan oleh lembaga global Morningstar Sustainalytics.
Direktur Utama merangkap Chief Executive Officer EMP Syailendra S Bakrie, menyampaikan rasa bangga karena perseroan telah diakui dengan skor MEDIUM dalam kinerja ESG oleh Morningstar Sustainalytics. Saat ini, perseroan menempati peringkat ke-12 dari 276 produsen minyak dan gas di seluruh dunia.
"Ini menegaskan kemajuan EMP dalam mengintegrasikan aspek keberlanjutan ke dalam operasional perseroan," ujar Syailendra dikutip dari keterangannya Selasa, 16 September 2025.
Perseroan juga memperoleh peringkat A+ dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO). Peringkat ini diterbitkan berdasarkan kinerja keuangan konsolidasian Perseroan untuk semester I-2025.
Ilustrasi sertifikasi ISO.
Melansir dari website resmi, perseroan, mencatatkan pertumbuhan tahunan yang kuat sepanjang enam bulan pertama tahun ini. Penjualan bersih meningkat 18 persen menjadi US$239 juta.
Laba bersih juga tumbuh 7 persenmenjadi US$35 juta. Kemudian EBITDA melonjak 25 persen menjadi US$149 juta.
Wakil Direktur Utama sekaligus CFO EMP, Edoardus Ardianto, menyampaikan peningkatan kinerja keuangan perseroan dikarenakan dua alasan utama. Pertama, rata-rata produksi minyak naik sebesar 9 persen secara year on year (yoy) menjadi 8.380 barel per hari. Kedua, harga jual gas EMP meningkat 8 persen dari tahun sebelumnya menjadi US$6,82 per mcf.
Syailendra menambahkan, aset Siak dan Kampar milik perusahaan yang berlokasi di Riau dan Sumatera berperan besar dalam meningkatkan produksi minyak tahun ini. Sementara itu, tambahan produksi gas dari Sengkang membantu menjaga kinerja produksi gas kami secara keseluruhan tetap stabil.
"Kedepannya, perseroan akan terus melanjutkan upaya eksplorasi sepanjang semester kedua tahun 2025 untuk mengejar penemuan-penemuan baru sekaligus menjalankan program pengembangan yang bertujuan menjaga dan meningkatkan produksi EMP," pungkas Bos EMP.
Halaman Selanjutnya
Wakil Direktur Utama sekaligus CFO EMP, Edoardus Ardianto, menyampaikan peningkatan kinerja keuangan perseroan dikarenakan dua alasan utama. Pertama, rata-rata produksi minyak naik sebesar 9 persen secara year on year (yoy) menjadi 8.380 barel per hari. Kedua, harga jual gas EMP meningkat 8 persen dari tahun sebelumnya menjadi US$6,82 per mcf.