Washington, VIVA – Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan bahwa Israel tidak akan melakukan penyerangan lagi ke Qatar setelah mengebom Doha pekan lalu dalam operasi yang ditujukan untuk membunuh pejabat Hamas.
"Ia tidak akan lagi menyerang Qatar," kata Trump tentang kepala otoritas Israel Benjamin Netanyahu saat menjawab pertanyaan wartawan di Ruang Oval.
Menurut Trump, Qatar selama ini adalah negara sekutu yang sangat baik tetapi banyak yang tidak mengetahui hal tersebut.
"Tapi, ia (Netanyahu) tidak akan lagi menyerang Qatar. Ia mungkin tetap mengejar mereka (Hamas)," lanjut Trump.
Serangan Israel di Ibu Kota Doha, Qatar, menyasar petinggi Hamas
Masih belum jelas apa maksud Trump, tetapi pernyataan itu menyiratkan bahwa langkah Netanyahu tetap terbuka untuk melakukan serangan guna menyingkirkan pejabat Hamas di negara yang berada di kawasan Teluk Arab itu.
Lebih lanjut, Trump menyangkal laporan Axios yang menyatakan Netanyahu telah memberitahunya secara pribadi mengenai serangan pada 9 September lalu, beberapa saat sebelum Israel menyerang ibu kota Qatar, Doha.
"Tidak, mereka tidak memberitahu," kata Trump. Ketika ditanya bagaimana ia mengetahui serangan itu, Trump menjawab, "dengan cara yang sama seperti Anda."
Gedung Putih mengeklaim, Trump mengetahui serangan tersebut dari militer AS setelah rudal-rudal Israel telah diluncurkan sehingga tidak bisa menghentikannya.
Sementara itu, para pemimpin yang mengikuti KTT darurat Arab-Islam di Doha pada Senin memperingatkan bahwa serangan Israel terhadap Qatar memiliki konsekuensi berbahaya bagi kawasan tersebut.
Para pemimpin di KTT tersebut mendesak adanya tindakan kolektif untuk melawan upaya Israel memaksakan realitas baru di Timur Tengah.
Pernyataan terakhir dari pertemuan itu yang diterbitkan oleh kantor berita resmi Qatar, QNA, menyetakan bahwa KTT tersebut mengutuk serangan terhadap Doha dan menyuarakan solidaritas penuh dengan Qatar.
Pertemuan puncak tersebut mengatakan agresi Israel "merusak peluang untuk mencapai perdamaian di kawasan tersebut."
Pernyataan tersebut menekankan perlunya "menentang rencana Israel untuk memaksakan realitas baru di kawasan tersebut," serta memperingatkan bahwa upaya tersebut menimbulkan "ancaman langsung terhadap keamanan regional dan internasional." (Ant)
Halaman Selanjutnya
Gedung Putih mengeklaim, Trump mengetahui serangan tersebut dari militer AS setelah rudal-rudal Israel telah diluncurkan sehingga tidak bisa menghentikannya.