Sinyal Kuat dari Adhi Karya

3 hours ago 1

Jakarta, VIVA – PT Adhi Karya (Persero) Tbk mengumumkan telah melunasi Obligasi Berkelanjutan III Tahap III Seri A senilai Rp1,28 triliun, salah satu yang on-time di antara BUMN Karya Tbk di tahun ini.

Pelunasan ini menjadi sinyal positif yang memperkuat pondasi keuangan perusahaan, khususnya menjelang rencana pembentukan holding BUMN Karya yang digagas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

Kinerja keuangan ADHI memperlihatkan ketahanan yang cukup baik pada semester pertama tahun ini. Di tengah perlambatan industri, pertumbuhan laba kotor perseroan sekitar 10 persen.

Kemudian, liabilitas yang sudah turun 18,8 persen di 2024, kembali turun 8 persen YoY per kuartal II 2025.

Penurunan liabilitas yang berkelanjutan ini menegaskan komitmen dalam pemenuhan kewajiban, serta menguatkan kredibilitas ADHI di mata mitra perbankan.

Corporate Secretary ADHI, Rozi Sparta, mengatakan bahwa keberhasilan pelunasan obligasi ini secara signifikan menurunkan beban utang perusahaan, sekaligus memperkuat posisi tawar di mata investor maupun pemegang saham.

“Langkah ini mempertegas komitmen kami dalam pengelolaan risiko keuangan dan akuntabilitas perusahaan. Kami optimistis, dengan kondisi finansial yang makin solid ini, ADHI akan mampu menjalankan peran strategisnya secara optimal dalam holding BUMN Karya,” ungkapnya di Jakarta, Senin, 15 September 2025.

Rozi juga menjelaskan bahwa status ADHI sebagai perusahaan terbuka menjadi modal utama dalam menghadapi proses konsolidasi ini.

Menurutnya, transparansi dan kepatuhan terhadap tata kelola korporasi bukan beban, melainkan keunggulan strategis.

“Pelunasan obligasi tepat waktu menjadi bukti komitmen kami menjaga kepercayaan investor sekaligus memperkuat profil likuiditas secara disiplin. Kami yakin kapasitas ini menjadi nilai tambah bagi integrasi BUMN Karya yang sedang dikoordinasikan Danantara,” jelas dia.

Sebagai informasi, ADHI memiliki kapasitas teknis dan portofolio berkelanjutan dalam proyek-proyek strategis nasional.

Di perkeretaapian, ADHI memperlihatkan kompetensi teknisnya dalam pembangunan LRT Jabodebek dengan membawa inovasi struktur U-shape girder dan kontruksi bentang panjang yang meraih rekor MURI di koridor padat lalu lintas.

Jaringan kereta sepanjang ±44 km dengan 18 stasiun ini juga baru mencatat rekor 118.114 penumpang dalam satu hari (1 Juli 2025).

Pada sisi keberlanjutan, ADHI memperkuat ekonomi sirkular kota melalui RDF Plant Bantargebang dan FPLT Medan.

Hal tersebut memperluas portofolio hijau ADHI, mengubah limbah menjadi nilai ekonomi dan mengurangi beban TPA.

Sementara itu, Ketua Institut Studi Transportasi (Instran), Ki Darmaningtyas, menilai kesehatan finansial BUMN Karya sangat krusial dalam memastikan keberlanjutan proyek infrastruktur nasional.

“Jika keuangan perusahaan tidak sehat, risiko proyek terhenti di tengah jalan semakin tinggi. Investor pun akan ragu mengucurkan dana untuk proyek-proyek besar,” katanya.

Ia menambahkan bahwa penurunan harga saham sejumlah BUMN Karya mencerminkan munculnya keraguan di pasar.

Menurut Darmaningtyas, langkah nyata untuk mengatasi hal ini adalah dengan menunjukkan tata kelola perusahaan yang baik dan transparan, serta memastikan adanya dukungan kuat pemerintah.

“Penurunan harga saham merupakan tanda hilangnya kepercayaan investor. BUMN Karya harus menunjukkan komitmen tata kelola yang jelas, laporan keuangan yang bersih, serta diiringi political will pemerintah yang kuat agar investor kembali yakin,” tegasnya.

Sementara itu, pengamat transportasi dan perkotaan, Yayat Supriatna, menegaskan bahwa pengelolaan finansial yang sehat bukan hanya persoalan internal perusahaan, tetapi juga berdampak luas terhadap kualitas layanan publik.

“Proyek infrastruktur besar, khususnya transportasi publik, sangat bergantung pada tata kelola keuangan yang solid. Kesehatan arus kas perusahaan akan menentukan apakah layanan publik ini bisa beroperasi secara berkelanjutan atau tidak,” ujar Yayat.

Halaman Selanjutnya

Menurutnya, transparansi dan kepatuhan terhadap tata kelola korporasi bukan beban, melainkan keunggulan strategis.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |