Jakarta, VIVA – Pemimpin Israel Benjamin Netanyahu pada Minggu, 12 Oktober 2025 menegaskan operasi militer Israel "belum berakhir," menjelang dimulainya tahap kedua kesepakatan gencatan senjata di Gaza yang mencakup pembebasan sandera Israel dan tahanan Palestina.
Dalam sebuah pidato yang disiarkan di televisi, Netanyahu memuji rencana pembebasan 20 sandera yang masih hidup sebagai "peristiwa bersejarah."
"Di mana pun kami berperang, kami menang," kata dia. "Namun, operasi ini belum berakhir."
Netanyahu mengatakan Israel masih menghadapi "tantangan keamanan yang sangat besar" di masa depan.
"Beberapa musuh kami mencoba untuk berkumpul kembali," ujarnya memperingatkan, seraya bertekad memastikan keamanan Israel.
Sebelumnya pada hari itu, kepala militer Israel Eyal Zamir mengatakan negaranya telah meraih "kemenangan atas Hamas."
Dalam sebuah pernyataan, Zamir mengatakan kemenangan itu diperoleh melalui kombinasi tekanan militer yang berkelanjutan dan upaya diplomatik.
Zamir menambahkan Israel masih "berada dalam perang multifront," dan akan terus berupaya menciptakan kondisi keamanan yang memastikan Gaza tidak lagi menjadi ancaman bagi Israel, seraya membentuk strategi pertahanan jangka panjang di kawasan.
Gencatan senjata Israel–Hamas mulai berlaku pada Jumat, 10 Oktober 2025, setelah lebih dari dua tahun agresi militer Israel menghancurkan Jalur Gaza, menewaskan puluhan ribu warga Palestina, dan memperparah kelaparan di wilayah kantong itu. (Ant)
Iran Ogah Hadiri KTT Perdamaian Gaza di Mesir, Ini Alasannya
Araghchi dia juga menyampaikan terima kasih kepada Presiden Mesir Abdul Fattah El Sisi atas undangannya kepada Iran
VIVA.co.id
13 Oktober 2025