Jakarta, VIVA - Bursa Asia-Pasifik merosot pada pembukaan perdagangan Selasa, 4 November 2025. Kondisi ini berbanding terbalik dengan bursa Amerika Serikat (AS), Wall Street, naik pesat ditopang lonjakan pesat emiten saham teknologi.
Reli menyusul penguatan saham Amazon sebesar 4 persen setelah mencapai kesepakatan senilai US$38 miliar dengan OpenAI. Kesepakatan ini menjadi sebuah langkah kolaborasi di mana raksasa platform belanja online itu akan menggunakan ratusan ribu unit pemrosesan grafis buatan Nvidia .
Saham Nvidia juga meleat sekitar 2 persen setelah mendapatkan lisensi ekspor untuk mengirimkan chipnya ke Uni Emirat Arab.
Ilustrasi sedang investasi
Photo :
- pexels.com/Anna Nekrashevich
 
Nasdaq Composite yang didominasi emiten saham teknologi melesat 0,46 persen lalu indeks S&P 500 melambung 0,17 persen. Indeks Dow Jones Industrial Average menjadi anomali lantaran mencatat koreksi sebesar 0,48 persen di tengah reli saham teknologi.
Dikutip dari CNBC Internasional, indeks acuan Jepang, Nikkei 225, melemah 0,39 persen. Begitu juga, indeks Topix merosot 0,23 persen.
Di Korea Selatan, indeks Kospi terkoreksi 0,32 persen. Sementara itu, indeks Kosdaq yang terdiri dari saham-saham berkapitalisasi kecil menguat 0,24 persen.
Indeks acuan Australia, S&P/ASX 200, menyusul penurunan sebesar 0,36 persen imbas investor menunggu keputusan kebijakan Bank Sentral Australia (Reserve Bank of Australia/RBA). Kontrak berjangka untuk indeks Hang Seng Hong Kong juga menunjuk pada pembukaan yang lebih rendah, tergelincir dari 26.158,36 menjadi 26.134.
                    
Peluang IHSG Reli Terbuka Lebar, Intip 5 Rekomendasi Saham Potensial Cuan
IHSG diproyeksi bakal tancap gas pada sesi perdagangan Selasa, 4 November 2025. Sebelumnya, IHSG menguat cukup signifikan 1,36 persen ke level 8.275. Cek saham potensial!
                      
VIVA.co.id
4 November 2025

                        6 hours ago
                                2
                    








