Waskita Karya Catat Rp5,6 Triliun Nilai Kontrak Baru per Oktober 2025

5 hours ago 2

Selasa, 4 November 2025 - 14:31 WIB

Jakarta, VIVA – PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) mencatat hingga Oktober 2025 telah membukukan nilai kontrak proyek baru senilai Rp5,6 triliun. Nilai tersebut terus meningkat dibandingkan Juni 2025 senilai Rp1,4 triliun.

Corporate Secretary Waskita Karya Ermy Puspa Yunita mengatakan, raihan kontrak baru perseroan didominasi oleh proyek Sumber Daya Air (SDA). Hal itu sejalan dengan program pemerintah yang fokus meningkatkan swasembada pangan serta ketahanan energi dan air.

"Baru-baru ini, perseroan dipercaya mengerjakan Paket Pekerjaan Konstruksi Karian Dam-Serpong Conveyance System (KSCS) Project Package 1 senilai Rp484,3 miliar. Sebelumnya, kami dipercaya mengerjakan Daerah Irigasi (DI) Komering Sub DI Lempuing Fase 3 Paket I di Sumatera Selatan dengan nilai Rp318,54 miliar," ujar Ermy ​​​​​​dalam Public Expose di Jakarta, Selasa, 4 November 2025.

Dia menegaskan, perseroan memastikan terus berkontribusi dalam mewujudkan Asta Cita Presiden, program prioritas pemerintah, serta Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) melalui pembangunan sarana dan prasarana, pedesaan dan perkotaan, hunian yang berkualitas, serta Ibu Kota Nusantara (IKN).

“Kami pun membangun rumah sakit lengkap berkualitas, meningkatkan produktivitas lahan pertanian, membangun dan merevitalisasi sekolah, sekaligus mengerjakan infrastruktur desa dan kelurahan,” ujar Ermy​​​​​​.

Dalam 10 tahun terakhir, Ermy ​​​​​ menjelaskan, ratusan proyek sudah dirampungkan dan dimanfaatkan oleh masyarakat, seperti Jalan Tol Cimanggis-Cibitung di Jawa Barat, Semarang-Batang di Jawa Tengah, Jalan Lintas Selatan (JLS) Lot 6B di Jawa timur, serta Jembatan Ogan di Sumatera Selatan.

Perseroan meyakini bahwa semakin banyak akses konektivitas dibangun, maka akan semakin cepat pemerataan kesejahteraan masyarakat terwujud.

“Itu karena, proyek jalan, jalur transportasi, dan jembatan tidak hanya memudahkan mobilitas manusia, arus logistik barang dan jasa, tapi juga mendorong peluang ekonomi baru," ujar Ermy.

Terkait proyek infrastruktur air, perseroan telah mengerjakan sebanyak 28 bendungan dan 22 irigasi selama periode 2015-2025, seperti Bendungan Temef di Nusa Tenggara Timur, Tapin di Kalimantan Selatan, Way Sekampung di Lampung, lalu Irigasi Rentang di Jawa Barat.

"Keberadaan bendungan dan irigasi memiliki multiplier effect. Selain meningkatkan produktivitas hasil pertanian dan menyejahterakan petani, proyek SDA pun berfungsi sebagai pembangkit tenaga listrik, meningkatkan persediaan air, destinasi wisata, serta mendorong munculnya pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)," kata Ermy.

Halaman Selanjutnya

Source : Antara.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |