Golkar: Pemerintah RI Melalui Macron Bisa Galang Negara Lain di Eropa Akui Kemerdekaan Palestina

1 day ago 5

Rabu, 28 Mei 2025 - 09:41 WIB

Jakarta, VIVA - Kunjungan resmi Presiden Prancis Emmanuel Macron ke RI jadi perhatian elite partai politik di Tanah Air. Kedatangan Macron dinilai bisa jadi momentum RI untuk pererat hubungan kerja sama dua negara dalam menjawab tantangan global.

Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Muhammad Sarmuji menilai kunjungan Macron ke RI sebagai momentum penting. Ia menyinggung Prancis yang merencanakan pengakuan terhadap negara Palestina sebagai negara yang sah.

Bagi dia, langkah Prancis itu mencerminkan komitmen terhadap solusi dua-negara yang adil dan berkelanjutan bagi rakyat Palestina.

"Langkah Prancis ini bukan hanya sebuah simbol diplomatik, tetapi juga menunjukkan komitmen nyata terhadap prinsip-prinsip kemanusiaan dan hak asasi manusia," kata Sarmuji, dalam keterangannya, Rabu, 28 Mei 2025.

Dia menaruh harapan agar sikap Prancis itu bisa dikuti negara lain dalam mendukung Palestina.

"Dapat menjadi momentum bagi negara-negara lain, terutama di Eropa, untuk mendukung pengakuan Palestina sebagai negara yang sah dan berdaulat," ujar Sarmuji.

Presiden Republik Prancis Emmanuel Macron dan istri, Brigitte Macron saat tiba di Indonesia (sumber foto: Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden)

Photo :

  • VIVA.co.id/Yeni Lestari

Pun, ia menyebut pemerintah RI dengan kedatangan Macron bisa menggalang dukungan dari negara lain terutama Eropa.

“Pemerintah Indonesia, melalui Macron, perlu menggalang negara lain terutama di Eropa untuk mengakui negara Palestina merdeka,” lanjut Ketua Fraksi Partai Golkar di DPR itu.

Menurut dia, rencana pengakuan Prancis itu juga merupakan dukungan kuat terhadap hak rakyat Palestina untuk menentukan nasibnya. Hal itu merujuk dalam berbagai resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). 

Ia bilang sejak proklamasi Palestina pada 1988, banyak negara telah memberikan pengakuan. Namun, pengakuan menyeluruh dari komunitas internasional masih menjadi perjuangan panjang.

Sarmuji menyebut konflik Palestina–Israel juga sudah terlalu lama menyebabkan penderitaan dan ketidakstabilan regional. Dengan demikian, dukungan dari negara-negara besar seperti Prancis sangat berarti dalam mendorong dialog damai dan keadilan.

Sarmuji menuturkan RI akan terus berdiri di sisi rakyat Palestina dalam mendukung setiap langkah yang menuju kepada penyelesaian konflik yang adil. 

"Kami berharap, langkah Prancis ini dapat menginspirasi negara-negara lain untuk turut berkontribusi dalam mendukung hak Palestina untuk mendirikan negara mereka," lanjut Sarmuji.

Lebih lanjut, dalam konteks bilateral, Sarmuji memandang hubungan RI–Prancis terus berkembang secara positif. Hubungan itu khususnya di sektor ekonomi, teknologi, energi bersih, pertahanan, pendidikan, hingga kebudayaan.

Dia menyebut Prancis sebagai mitra strategis Indonesia di Eropa. "Kunjungan Presiden Macron ke Indonesia menjadi peluang besar untuk memperkuat kolaborasi yang saling menguntungkan, termasuk dalam menghadapi isu global seperti perubahan iklim, transformasi digital, dan ketahanan pangan," tutur Sarmuji.

Lebih lanjut, Fraksi Partai Golkar siap memperkuat diplomasi parlemen dengan Prancis dan mendorong kerja sama antarlembaga legislatif kedua negara guna menjawab tantangan masa depan secara inklusif dan berkelanjutan.

Sebelumnya, Presiden Macron menyampaikan Prancis berencana mengakui negara Palestina pada Juni 2025, dalam konferensi PBB di New York. Kata Macron, Prancis ingin memimpin dorongan kolektif bersama negara-negara lain, termasuk Arab Saudi, dalam rangka mewujudkan stabilitas dan keamanan di kawasan Timur Tengah.

Halaman Selanjutnya

Pun, ia menyebut pemerintah RI dengan kedatangan Macron bisa menggalang dukungan dari negara lain terutama Eropa.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |