Lebak, VIVA – Harga emas di pasar tradisional Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten, terus mengalami kenaikan signifikan sejak awal Januari lalu.
Saat ini, harga emas telah menembus Rp1,4 juta per gram, mencatatkan tren kenaikan yang terus berlanjut setiap minggunya.
Meski demikian, kenaikan harga ini tidak menyurutkan antusiasme masyarakat untuk membeli emas sebagai investasi maupun persiapan menyambut Lebaran.
Romi Romiyansyah, pemilik toko emas di Rangkasbitung, mengungkapkan bahwa tren kenaikan harga emas telah terjadi sejak pekan lalu.
Ia menyebut bahwa masyarakat tetap aktif bertransaksi, baik dalam membeli maupun menjual emas, tergantung situasi harga saat itu.
"Untuk minggu-minggu ini kecenderungannya naik, ya lumayan tajam. Kalau daya beli masyarakat, hari ini Alhamdulillah banyak yang beli. Minggu kemarin, pas baru naik, banyak yang jual. Biasanya begitu, kalau baru naik masyarakat cenderung banyak yang jual,” kata Romi, Jumat 31 Januari 2025 dikutip tvOne.
Menurutnya, kenaikan harga emas bisa terjadi setiap pekan, dengan peningkatan rata-rata Rp10.000 per gram. Meski sesekali mengalami penurunan dalam satu atau dua hari, tren jangka panjang menunjukkan kecenderungan naik.
“Kenaikan harga emas mungkin terjadi sejak hari Kamis atau Rabu kemarin. Naiknya setiap Rp10.000 per gram. Walaupun sempat turun sehari atau dua hari, kecenderungannya tetap lebih banyak naiknya,” tambah Romi.
Saat ini, harga emas yang sebelumnya berada di kisaran Rp1,37 juta per gram telah naik ke Rp1,4 juta per gram. Romi juga menjelaskan bahwa baik penjual maupun pembeli emas tetap aktif dalam transaksi.
Biasanya, menjelang bulan puasa dan Lebaran, masyarakat cenderung membeli emas karena diyakini nilainya akan terus meningkat di tahun-tahun berikutnya.
“Kalau minggu-minggu kemarin masih di angka Rp1,37 jutaan per gram, sekarang sudah Rp1,4 per gram. Antusiasme penjual dan pembeli cenderung berimbang untuk saat ini. Apalagi biasanya menjelang puasa atau Lebaran, kebanyakan orang membeli emas karena meskipun tahun ini harga cenderung tinggi, biasanya di tahun-tahun berikutnya lebih tinggi lagi,” jelasnya.
Di Kabupaten Lebak, emas tidak hanya dijadikan sebagai perhiasan atau investasi, tetapi juga kerap digunakan sebagai alat transaksi, seperti gadai sawah atau pinjam-meminjam. Hal ini menunjukkan bahwa emas memiliki peran penting dalam perekonomian masyarakat setempat.
Herni, salah satu pembeli emas di pasar Rangkasbitung, mengatakan bahwa ia membeli cincin emas sebagai bentuk investasi jangka panjang.
“Di Kabupaten Lebak, emas biasanya digunakan masyarakat untuk koleksi, investasi, dan alat gadai seperti sawah serta tanah,” ujarnya.
Herni menambahkan bahwa harga emas saat ini memang cukup tinggi, namun ia tetap memilih untuk membeli secara bertahap karena yakin harga akan terus meningkat di masa depan.
“Saya beli untuk investasi saja, sedikit demi sedikit. Bila perlu, nanti dijual lagi,” kata Herni.
Dengan harga emas yang terus meroket, masyarakat tetap melihatnya sebagai pilihan investasi yang menjanjikan, terutama menjelang momen penting seperti Lebaran. Tren ini diperkirakan akan terus berlanjut seiring dengan meningkatnya permintaan dan fluktuasi harga di pasar global.
Halaman Selanjutnya
“Kenaikan harga emas mungkin terjadi sejak hari Kamis atau Rabu kemarin. Naiknya setiap Rp10.000 per gram. Walaupun sempat turun sehari atau dua hari, kecenderungannya tetap lebih banyak naiknya,” tambah Romi.