Perumahan KFT Cengkareng Sudah Tiga Hari Terendam, Warga Mengungsi ke Masjid

2 hours ago 1

Jumat, 31 Januari 2025 - 16:56 WIB

Jakarta, VIVA — Sejumlah rumah di kawasan Perumahan Komplek Film dan Televisi atau KFT, Cengkareng Barat, Jakarta Barat, masih tergenang banjir sejak beberapa hari terakhir. Hingga Jumat 31 Januari 2025, genangan air masih setinggi sekitar 70 cm atau seukuran paha orang dewasa. Kondisi ini membuat warga kesulitan beraktivitas.

Sebagian besar warga yang terdampak memilih mengungsi ke Masjid An Nur, Kelurahan Cengkareng Barat, untuk mencari tempat perlindungan sementara. Sementara itu, beberapa jalan di kawasan tersebut masih tertutup air, terutama di daerah dengan permukaan tanah yang lebih rendah.

Rumah Masih Terendam, Warga Kehilangan Harta Benda

Salah satu warga yang terdampak parah adalah Saeful (52), yang rumahnya hingga kini masih terendam banjir. Menurutnya, kondisi di dalam rumahnya jauh lebih buruk dibandingkan di luar, dengan air mencapai setinggi perut orang dewasa.

“Kondisi rumah sudah tidak mungkin ditinggali. Saya dan keluarga terpaksa mengungsi ke masjid,” ujar Saeful saat ditemui di lokasi.

Banjir kali ini, menurutnya, merupakan yang terparah yang pernah ia alami. Ia bercerita bahwa pada Rabu malam 29 Januari 2025, air masuk dengan sangat cepat. Dia dan keluarganya tak sempat menyelamatkan barang-barang berharga mereka.

“Air masuk begitu cepat dalam hitungan menit. Boro-boro nyelamatin barang, nyelamatin diri saja susah,” tuturnya dengan raut wajah penuh kesedihan.

Hal serupa dirasakan oleh Yani (44), warga lainnya yang juga terdampak banjir. Menurutnya, meskipun ia sudah berusaha menyelamatkan barang-barangnya dengan mengangkatnya ke tempat yang lebih tinggi, ternyata air tetap naik lebih dari yang diperkirakan.

“Biasanya kulkas saya aman kalau dinaikkan ke atas kasur, tapi sekarang malah ikut tenggelam. Kasur dan kulkas terbalik semua,” jelasnya.

Warga Berharap Bantuan

Meski beberapa ruas jalan sudah mulai mengering, namun di titik-titik tertentu terutama di perumahan dengan kontur tanah yang lebih rendah, air masih tinggi. Warga berharap ada bantuan dari pihak terkait untuk mempercepat penyedotan air agar mereka bisa kembali ke rumah masing-masing.

Selain itu, mereka juga mengharapkan adanya bantuan logistik dan kebutuhan sehari-hari bagi para pengungsi yang hingga kini masih bertahan di masjid.

“Bantuan sangat kami butuhkan, terutama makanan, pakaian kering, dan obat-obatan,” kata Saeful.

Halaman Selanjutnya

Hal serupa dirasakan oleh Yani (44), warga lainnya yang juga terdampak banjir. Menurutnya, meskipun ia sudah berusaha menyelamatkan barang-barangnya dengan mengangkatnya ke tempat yang lebih tinggi, ternyata air tetap naik lebih dari yang diperkirakan.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |