Jakarta, VIVA – Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo alias Tiko menegaskan, Kementerian BUMN bersama para perusahaan pelat merah terus berkomitmen untuk membantu mewujudkan pemerataan ekonomi dari wilayah pedesaan, melalui berbagai proyek dan inisiatif strategis yang terus dijalankan.
Hal itu misalnya sebagaimana yang dilakukan oleh Perum Perhutani, melalui Project Management Office (PMO) Kopi & Kakao Nusantara. Dimana, proyek tersebut secara aktif berupaya untuk mengembangkan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK), dengan berfokus pada program kemitraan.
"Program Kemitraan Perhutani ini dirancang melalui sinergi berbagai pihak, untuk mengoptimalkan value added bagi masyarakat dan UMKM lokal dengan tetap menjaga kelestarian hutan berkelanjutan," kata Tiko dalam keterangannya, Rabu, 4 Juni 2025.
Tiko pun meninjau kebun kopi dan proses produksi HHBK kopi, yang dikelola bersama 40 petani dari Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) di Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bondowoso beberapa waktu lalu.
Pengaruh Cuaca dan Hama, Harga Kakao Turun
Photo :
- ANTARA FOTO/Abriawan Abhe
Di sana, Dia pun melihat sendiri program kemitraan kehutanan tersebut, yang mengelola lahan seluas 18,06 hektare (ha), dengan 14,06 ha telah ditanami berbagai jenis kopi sejak tahun 2019.
"Kami sangat mengapresiasi langkah Perhutani melalui model kemitraan seperti di KPH Bondowoso ini. Kita yakin kopi Ijen ini bagus, kualitas ekspor," ujar Tiko.
"Jadi kita punya program PMO Kopi, Perhutani punya lahan yang luas, masyarakat tanam kopi dan dibina oleh PTPN, hasilnya diolah dan menjadikan nilai tambah yang tinggi," ujarnya.
Senada, Plt. Direktur Utama Perhutani, Natalas Anis H menambahkan, Perhutani berkomitmen penuh untuk terus mengembangkan program-program agroforestri seperti PMO Kopi & Kakao Nusantara ini.
Melalui program kemitraan ini, Dia menegaskan bahwa Perhutani tengah berupaya mengoptimalkan value added bagi masyarakat dan UMKM lokal melalui sinergi dengan berbagai pihak.
"Dengan LMDH, kami tidak hanya bertujuan meningkatkan produktivitas dan kualitas kopi, tetapi juga memastikan manfaat ekonomi yang berkelanjutan bagi masyarakat desa hutan, dan mendukung penuh agenda nasional Asta Cita yaitu pembangunan dari desa," ujarnya.
Halaman Selanjutnya
"Jadi kita punya program PMO Kopi, Perhutani punya lahan yang luas, masyarakat tanam kopi dan dibina oleh PTPN, hasilnya diolah dan menjadikan nilai tambah yang tinggi," ujarnya.