BYD Gugat 37 Influencer, Siapkan Hadiah Rp11 Milar Bagi Pelapor Fitnah Online

15 hours ago 4

Jumat, 6 Juni 2025 - 10:05 WIB

Jakarta, VIVA –  Perusahaan mobil listrik asal China, BYD, mengambil langkah tegas terhadap kampanye fitnah online dengan menggugat 37 akun influencer dan memantau 126 akun lainnya. Langkah ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan perusahaan untuk melindungi reputasi merek dan menanggapi informasi yang dianggap merugikan.

Li Yunfei, General Manager Departemen Branding dan Humas BYD, menyuarakan pengumuman tersebut, dengan menyatakan bahwa semua unggahan dan rangkaian komentar yang relevan disimpan sebagai bukti hukum. 

“Kami menyambut kritik media dan pengawasan publik, tetapi kami tidak akan menoleransi konten yang mencemarkan nama baik atau tuduhan palsu. Tindakan hukum akan terus berlanjut," ucap Li dikutip dari Carnewschina, Jumat 6 Juni 2025.

Melalui pernyataan resmi yang dirilis pada 4 Juni 2025, Departemen Hukum BYD mengungkapkan bahwa mereka telah mengumpulkan bukti berupa rekaman obrolan, email, kontrak, dan bukti transfer dana dari platform seperti Weibo dan WeChat. 

Sebagai bagian dari strategi mitigasi, BYD juga memperkenalkan program hadiah bagi individu yang memberikan informasi yang dapat dipercaya terkait kampanye fitnah terhadap perusahaan. Hadiah yang ditawarkan berkisar antara 50.000 hingga 5 juta yuan (sekitar Rp115 juta dan Rp11 miliar).

Perusahaan menekankan bahwa informasi yang diberikan harus sah secara hukum dan dapat diverifikasi kebenarannya. BYD mengatakan telah menghadapi serangan daring berulang kali dalam beberapa tahun terakhir yang melibatkan informasi palsu atau menyesatkan yang diklaim telah merusak citra mereknya, mengganggu tatanan pasar, dan berdampak negatif pada sektor otomotif yang lebih luas. 

Meskipun BYD menggambarkan insiden ini sebagai "terorganisasi" atau "terkoordinasi", BYD belum memberikan bukti publik yang mendukung koordinasi upaya tersebut. Dengan langkah-langkah hukum ini, BYD berharap dapat menanggulangi penyebaran informasi yang merugikan dan menjaga integritas merek di tengah persaingan ketat di industri otomotif global.

VIVA Otomotif: Mobil listrik BYD Seagull

BYD menekankan komitmennya yang berkelanjutan untuk menggunakan jalur hukum guna menanggapi konten yang mencemarkan nama baik dan informasi palsu. Perusahaan mendorong masyarakat untuk melaporkan petunjuk yang relevan ke Kantor Antipenipuan Berita.

Beberapa putusan hukum dikutip sebagai contoh:

  • Seorang pengguna Weibo yang diidentifikasi sebagai "Zhou Haoran Sean" dinyatakan bersalah atas pencemaran nama baik setelah menuduh BYD memanipulasi influencer online untuk meremehkan pesaing. Pengadilan memerintahkan permintaan maaf publik dan pembayaran sebesar 100.000 yuan (sekitar 13.800 USD).
  • Akun Video WeChat, “AutoBiBiBi,” juga diperintahkan untuk meminta maaf dan membayar ganti rugi sebesar 100.000 yuan setelah mengunggah konten yang dianggap menghina BYD dan para eksekutifnya.
  • Akun WeChat dan Douyin “Taodianchi” dan “Yin Ge Jiang Dianche” (sekarang berganti nama menjadi “Yin Ge Pujie Xinnengyuan”) ditemukan telah membuat klaim palsu tentang keamanan dan kualitas produk. Pengadilan memutuskan bahwa perilaku ini merupakan persaingan tidak sehat dan memerintahkan ganti rugi sebesar 60.000 yuan (sekitar 8.300 USD).
  • Seorang pengguna yang memposting dengan alias “Samo XXX” dihukum oleh polisi karena menyebarkan klaim yang tidak terverifikasi tentang ketidakstabilan keuangan BYD dan potensi kebangkrutan.
  • Pengguna lain, “Grape碎XXX,” menerima penahanan administratif karena memposting klaim palsu mengenai ledakan kendaraan.
  • Pengguna ketiga, “Hoax,” saat ini sedang dalam penyelidikan kriminal karena berulang kali menerbitkan konten yang menurut BYD bersifat memfitnah.

Halaman Selanjutnya

Meskipun BYD menggambarkan insiden ini sebagai "terorganisasi" atau "terkoordinasi", BYD belum memberikan bukti publik yang mendukung koordinasi upaya tersebut. Dengan langkah-langkah hukum ini, BYD berharap dapat menanggulangi penyebaran informasi yang merugikan dan menjaga integritas merek di tengah persaingan ketat di industri otomotif global.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |