Mina, VIVA – Ribuan jemaah haji Indonesia secara bergelombang melaksanakan lempar jumrah di Jamarat, Mina, sejak Jumat dini hari, 6 Juni 2025 (10 Zulhijah 1446 H). Prosesi ini akan berlangsung hingga Senin, 9 Juni 2025 (13 Zulhijah).
Dari pantauan di lokasi, gelombang jemaah Indonesia terus bergerak memenuhi jamarat, tempat lontar jumrah. Sejak waktu dini hari dimulainya lempar jumrah Aqabah hingga berakhir pergantian waktu , jamarat disesaki jemaah. Tak hanya Indonesia, jemaah dari negara lain juga menambah kepadatan di jamarat.
Jemaah sedang lempar jumrah di Jamarat 3
Seperti diketahui, lempar jumrah merupakan salah satu ritual inti dalam ibadah haji, yang dilakukan di kompleks Jamarat dengan melemparkan tujuh kerikil ke tiang jumrah sebagai simbol penolakan terhadap godaan setan. Pelaksanaan yang masif dan melibatkan jutaan jemaah dari berbagai negara membuat pengaturan jadwal menjadi sangat krusial.
Jadwal Lempar Jumrah Jemaah Indonesia
Untuk menghindari kepadatan dan risiko insiden, PPIH menetapkan jadwal khusus bagi jemaah Indonesia, sebagai berikut:
Jumrah Aqabah – Jumat, 6 Juni 2025 / 10 Zulhijah
Waktu Diperbolehkan:
Pukul 00.00 – 04.00 WAS
Pukul 10.00 – 24.00 WAS
Waktu Dilarang:
Pukul 04.00 – 10.00 WAS
Hari Tasyrik – Sabtu s.d. Senin, 7–9 Juni 2025
Sabtu, 7 Juni / 11 Zulhijah
Waktu Diperbolehkan:
Pukul 17.00 – 24.00 WAS
Waktu Dilarang:
Pukul 11.00 – 14.00 WAS
Minggu, 8 Juni / 12 Zulhijah
Waktu Diperbolehkan:
Pukul 00.00 – 04.00 WAS
Pukul 05.00 – 10.30 WAS
Pukul 18.00 – 24.00 WAS
Waktu Dilarang:
Pukul 11.00 – 14.00 WAS
Senin, 9 Juni / 13 Zulhijah
Waktu Diperbolehkan:
Pukul 05.00 – 12.00 WAS
Sebelumnya, jemaah Indonesia menjalani wukuf di Arafah sebagai puncak haji pada Kamis, 9 Zulhijah. Setelah wukuf, pendorongan ke Muzdalifah dimulai pada pukul 19.00 WAS. Jemaah tiba di padang Muzdalifah mulai pukul 19.30, lalu diarahkan menempati markas sesuai syarikah masing-masing untuk melaksanakan salat Magrib dan Isya secara jamak.
Di Muzdalifah, jemaah menjalani mabit (bermalam) hingga lewat tengah malam sambil memperbanyak zikir, doa, serta mengumpulkan kerikil yang akan digunakan untuk lempar jumrah. Bagi jemaah lansia dan risiko tinggi, skema murur diterapkan—di mana mereka hanya berhenti sejenak di dalam bus dan langsung menuju Mina.
Pagi ini, Jumat 6 Juni 2025 pukul 09.40 WAS, seluruh jemaah Indonesia telah resmi meninggalkan Muzdalifah. “Muzdalifah clear,” tegas Kasatops Armuzna, Harun, menandai dimulainya fase lempar jumrah dan mabit di Mina.
Halaman Selanjutnya
Waktu Diperbolehkan: