Malaysia Minta RI Kirim 240 Ribu Ton Jagung per Tahun, Mentan Amran Bidik Peningkatan Ekspor Beras

22 hours ago 4

Jumat, 6 Juni 2025 - 00:58 WIB

Jakarta, VIVA – Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman mengungkapkan, Malaysia meminta agar Indonesia bisa ekspor 240.000 ton jagung per tahunnya. Untuk tahap pertama, sebanyak 1.200 ton jagung dikirim ke Negeri Jiran tersebut.

Amran mengatakan, ekspor jagung yang dilakukan ini bisa menjadikan Indonesia lumbung pangan dunia. Dia pun meyakini, ekspor Indonesia akan terus meningkat.

"Permintaan dari Malaysia saat ini mencapai 240.000 ton per tahun, atau sekitar 20.000 ton lebih per bulan, hanya untuk komoditas jagung. Permintaan tersebut bahkan belum termasuk dari negara lain seperti Filipina," ujar Amran dalam keterangannya Kamis, 5 Juni 2025.

Selain jagung, Amran mengungkapkan bahwa komoditas kelapa dan beras yang menjadi primadona ekspor. Untuk kelapa, Indonesia mencatatkan volume ekspor mencapai 2,1 juta ton per tahun, dengan permintaan dari Malaysia sebesar 400 ribu ton yang sebagian besar telah dipenuhi secara aktif oleh Indonesia.

Presiden Prabowo Panen Raya Jagung di Bengkayang

“Sementara itu, kebutuhan impor Malaysia terhadap beras juga sangat tinggi, sehingga ini merupakan peluang besar bagi Indonesia untuk memperluas pasar ekspor komoditas strategis ini,” jelasnya.

Sementara itu, Presiden Prabowo Subianto mengatakan produksi pangan Indonesia mengalami kenaikan, pada kuartal I-2025 produksi jagung naik hampir 50 persen. Prabowo optimis Indonesia akan segera mencapai swasembada jagung, bahkan lebih cepat dari yang ditargetkan.

“Kalau peningkatan seperti ini terus berlangsung, mungkin dalam 1 tahun kita tidak perlu impor lagi. Ini capaian signifikan. Benihnya dari kita, banyak yang organik, dan ini hasil kerja sama semua pihak,” jelasnya.

Adapun Presiden Prabowo telah melepas ekspor perdana jagung ke negara tetangga setelah melakukan panen raya. Untuk pertama kalinya dalam sejarah, ekspor jagung dilakukan langsung dari Kalimantan Barat. 

Sebanyak 1.200 ton jagung dikirim dalam tahap pertama, sebagai bagian dari total pengiriman 50.000 ton jagung yang juga berasal dari NTB dan Gorontalo.

“Hari ini, kita lepas ekspor perdana jagung dari Kalimantan Barat. Ini bukan hanya soal angka ekspor, tapi soal kepercayaan dunia pada pertanian kita,” jelasnya.

Halaman Selanjutnya

“Kalau peningkatan seperti ini terus berlangsung, mungkin dalam 1 tahun kita tidak perlu impor lagi. Ini capaian signifikan. Benihnya dari kita, banyak yang organik, dan ini hasil kerja sama semua pihak,” jelasnya.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |