Bandar Lampung, VIVA – Baru-baru ini media sosial tengah dihebohkan dengan kejadian tak terduga dari pengemudi mobil Pajero terhadap kernet bus Damri. Kejadian tersebut diketahui dalam sebuah video yang beredar.
Dalam di media sosial, terlihat seorang kernet bus Damri, Arief Rahman (28) menjadi korban penganiayaan oleh sopir mobil Pajero, Juriadi (55), sebagai pelaku. Insiden ini terjadi di SPBU Nunyai, Bandar Lampung, pada Minggu 9 Februari 2025, pukul 16.00 WIB.
Ilustrasi penganiayaan/penusukan
Photo :
- VIVA.co.id/Andrew Tito
Kronologinya, peristiwa bermula ketika bus Damri yang dikemudikan oleh korban hendak mengisi bahan bakar jenis solar. Ketika mengantre, pelaku tiba-tiba menyerobot antrean menggunakan mobil Pajero.
Korban kemudian menegur pelaku agar bersabar dan mengantre di belakang. Namun, teguran tersebut tidak diterima dengan baik oleh sang sopir mobil Pajero.
Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Yuni Iswandari mengatakan pelaku turun dari mobil dan menghampiri korban dengan emosi tinggi. Keduanya terlibat cekcok, dan dalam keadaan marah, pelaku mengeluarkan senjata tajam dan menusuk korban berkali-kali.
Akibat serangan tersebut, korban mengalami luka sobek di jari dan tusukan di dada kiri. Korban saat ini sedang dalam pemulihan dan perawatan tim medis.
"Korban masih dalam pemulihan," ujar Yuni, dikutip VIVA dari unggahan Instagram @fakta.indo Rabu, 12 Februari 2025.
Adanya peristiwa yang viral tersebut membuat warganet berkomentar di media sosial. Beberapa dari mereka menyarankan untuk tidak damai dan pelaku harus dihukum seadil-adilnya.
"Jangan mau damai apalagi secara kekeluargaan ya yang jadi korban, meresahkan masyarakat orang-orang kek gitu semoga dihukum seadil-adilnya," tulis komentar warganet dalam unggahan tersebut.
"Ngebawa senjata tajam aja sudah ada pidananya apa lagi pengancaman begitu langsung tindak, semoga korban lekas pulih dan pelaku harus dipenjarakan," timpal warganet lainnya.
Sebagai tambahan informasi, pelaku telah ditangkap dan masih dalam pemeriksaan. Polisi menghimbau masyarakat untuk menghindari kekerasan dalam menyelesaikan konflik.
Halaman Selanjutnya
"Korban masih dalam pemulihan," ujar Yuni, dikutip VIVA dari unggahan Instagram @fakta.indo Rabu, 12 Februari 2025.