Kamis, 5 Juni 2025 - 12:55 WIB
VIVA – Dalam dua hari terakhir ini, sebuah kapal perang milik TNI Angkatan Laut, KRI Panah-626 terlihat lalu lalang di sekitar perairan Raja Ampat, Papua Barat Daya.
Sepanjang kemunculannya di perairan yang terkenal dengan kekayaan makhluk lautnya itu, seluruh prajurit TNI awak kapal perang cepat rudal kelas Sampari itu terlihat dalam kondisi siaga penuh.
Situasi dalam kapal perang TNI berbobot 460 ton benar-benar menegangkan, sesekali terdengar teriakan-teriakan perintah bagi kru untuk melakukan aksi sesuai peran dan tugas mereka masing-masing.
VIVA Militer: KRI Panah TNI AL gempur lautan Papua
Di dek, prajurit bersiaga dengan senjata laras panjang menghadap ke lautan. Sementara di ruang komando utama, terlihat sang Komandan KRI Panah, Letnan Kolonel Laut (P) Arief Wangsa Hamid memimpin langsung pergerakan pasukannya.
Di satu waktu, tiba-tiba saja sang komandan mengeluarkan perintah untuk melepaskan tembakan. Dalam sekejap, meriam Bofors buatan Swedia yang bersamayam di haluan KRI Panah menyalak dan dari moncong melesat cepat munisi. Gelegar suara dentuman meriam melepaskan munisi 57 milimeter memecah keheningan laut Raja Ampat.
Berdasarkan siaran resmi penerangan Komando Armada (Koarmada) III dilansir VIVA Militer, Kamis 5 Juni 2025, apa yang dilaksanakan kapal perang buatan PT PAL itu merupakan bagian dari Latihan Uji Terampil Gladi Tugas Tempur (Glagaspur) Tingkat I/II.
VIVA Militer: KRI Panah TNI AL gempur lautan Papua
Kegiatan itu dilaksanakan untuk menguji respons dan kecepatan prajurit dalam menghadapi situasi tempur maupun kondisi darurat. Dalam Glagaspur itu, prajurit enggak cuma dilatih untuk menggempur musuh dengan meriam Bofors tapi juga dilatih bagaimana melewati medan ranjau, menghadapi cuaca buruk, operasi SAR, pemeriksaan dan penggeledahan kapal dan lainnya.
Latihan militer laut ini digelar dengan skenario seolah dalam situasi sebenarnya. Bahkan, Komandan Komando Latihan (Dankolat) Koarmada II, Kolonel Laut (P) A Muharam sampai turun langsung memantau latihan.
VIVA Militer: KRI Panah TNI AL gempur lautan Papua
"Latihan ini bukan hanya untuk menguji kemampuan teknis, tetapi juga menjadi sarana meningkatkan profesionalisme dan soliditas prajurit dalam menghadapi tugas-tugas operasi yang semakin kompleks di medan laut," kata Kolonel Laut (P) A Muharam.
Perlu diketahui, KRI Panah merupakan salah satu dari puluhan kapal perang TNI AL yang bertugas di armada timur Indonesia. Untuk mendukung peran operasi militernya di armada timur, Kapal perang sepanjang 60 meter ini enggak cuma dibekali senjata meriam Bofors tapi juga peluncur rudal anti kapal permukaan ke permukaan Exocet 40MM Block 3 yang dipasang buritan.
Halaman Selanjutnya
Kegiatan itu dilaksanakan untuk menguji respons dan kecepatan prajurit dalam menghadapi situasi tempur maupun kondisi darurat. Dalam Glagaspur itu, prajurit enggak cuma dilatih untuk menggempur musuh dengan meriam Bofors tapi juga dilatih bagaimana melewati medan ranjau, menghadapi cuaca buruk, operasi SAR, pemeriksaan dan penggeledahan kapal dan lainnya.