Operasi Pencarian Korban Tanah Longsor di Cilacap Dihentikan, Keluarga 2 Orang yang Masih Hilang Sudah Ikhlas

3 weeks ago 15

Minggu, 23 November 2025 - 00:14 WIB

Cilacap, VIVA – Pemerintah Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah bersama Basarnas resmi menutup operasi pencarian dan pertolongan korban tanah longsor di Desa Cibeunying pada hari ke-10 setelah keluarga dua korban yang belum ditemukan menyatakan ikhlas dan menyetujui penghentian operasi.

“Operasi pencarian dinyatakan ditutup pada hari Sabtu (22/11), pukul 16.00 WIB,” kata Bupati Cilacap Syamsul Auliya Rachman di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Sabtu.

Menurut dia, penutupan dilakukan setelah keluarga dua korban yang belum ditemukan menyampaikan keikhlasan dan menandatangani surat pernyataan penghentian pencarian.

Evakuasi korban bencana longsor di Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap

Dua korban yang belum ditemukan tersebut adalah Maysarah Salsabila (14) dari keluarga Parkim di Worksite A-1 dan Vani Hayati Lanjarsari (12) dari keluarga Irwanto di Worksite B-1.

“Keluarga sudah mengikhlaskan. Pagi tadi kami naik ke (Worksite) A-1 untuk tabur bunga dan sore ini kami melakukan hal yang sama di (Worksite) B1 sebagai tanda penutupan operasi,” kata Syamsul.

Ia mengatakan seluruh proses pencarian dilakukan sesuai standar operasional prosedur (SOP) operasi SAR, yakni masa pencarian tujuh hari pertama kemudian diperpanjang tiga hari, sehingga total operasi berlangsung 10 hari.

Dalam kurun itu, kata dia, tim SAR gabungan mengerahkan alat berat, menjalankan penggalian manual, serta melakukan pemetaan area longsoran secara intensif.

“Semua upaya maksimal sudah dilakukan oleh tim gabungan. Namun, berdasarkan hasil evaluasi dan dialog dengan keluarga, operasi kami tutup hari ini,” katanya.

Terkait dengan hal itu, dia menyampaikan ungkapan belasungkawa kepada seluruh keluarga korban.

Ia menegaskan bahwa pemerintah daerah kini beralih fokus pada penanganan setelah bencana, salah satu prioritasnya berupa percepatan pembangunan hunian sementara (huntara).

Menurut dia, Pemkab Cilacap bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah menyiapkan lahan seluas 3,9 hektare untuk pembangunan sekitar 240 unit huntara.

“Target kami bulan ini sudah mulai dibangun, minimal 50 unit terlebih dahulu. Kami pastikan prosesnya berjalan cepat,” katanya.

Lebih lanjut, dia mengatakan huntara dirancang sebagai “rumah bertumbuh” yang nantinya berada di lokasi yang sama dengan hunian tetap (huntap).

Menurut dia, pembangunan satu satu unit huntara dapat diselesaikan dalam waktu sekitar satu minggu.

Halaman Selanjutnya

“Kalau percepatan dilakukan, keseluruhan huntara tidak sampai tiga bulan. Setelah itu baru kami ajukan hunian tetapnya kepada Menteri Keuangan melalui BNPB,” katanya.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |