Pendaki Brasil Terjebak di Tebing Rinjani, Tim SAR Siapkan Evakuasi Dramatis Pakai Helikopter

5 hours ago 2

Selasa, 24 Juni 2025 - 12:34 WIB

Mataram, VIVA - Misi penyelamatan terhadap JDSP (27), pendaki asal Brasil yang terjatuh di tebing ekstrem kawasan Gunung Rinjani, masih berlangsung. Upaya penyelamatan terhalang karena kondisi medan yang terjal dan cuaca tidak bersahabat.

Korban terakhir terpantau tersangkut di dinding batu pada kedalaman sekitar 500 meter lewat drone thermal pada Senin, 23 Juni 2025, pukul 06.30 WITA. Namun, tak ada tanda pergerakan. Evakuasi belum berhasil dilakukan hingga Senin sore.

“Ini bukan sekadar evakuasi biasa. Kami menghadapi misi kemanusiaan dalam medan vertikal ekstrem dengan risiko tinggi,” kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Nusa Tenggara Barat, Komisaris Besar Polisi Mohammad Kholid, Selasa, 24 Juni 2025.

Dua personel rescue sempat mencoba mencapai titik korban untuk memasang anchor tambahan. Sayangnya, dua overhang besar menghalangi jalur penyelamatan. 

Pun, pilihan satu-satunya dengan melakukan teknik climbing vertikal. Namun, kondisi kabut tebal dan angin kencang membuat operasi ini terhenti sementara.

“Pemasangan anchor tidak memungkinkan. Tim harus mundur demi keselamatan karena pandangan tertutup dan permukaan batu licin akibat hujan,” jelas Kholid.

Tim SAR gabungan melakukan upaya penyelamatan pendaki asal Brasil

Sementara, ketegangan meningkat saat keluarga korban tiba di lokasi dan meminta percepatan evakuasi. Kapolsek Sembalun dan pihak Taman Nasional Gunung Rinjani menerima langsung kedatangan mereka. Selanjutnya, digelar rapat evaluasi via Zoom bersama Gubernur NTB, Lalu Muhammad Iqbal.

“Pak Gubernur mendorong penggunaan helikopter untuk evakuasi udara, tapi tentu harus dipastikan spesifikasi helinya memadai, minimal memiliki hoist untuk air lifting,” ujar Kholid.

Lebih lanjut, dia menuturkan, Basarnas Mataram menyatakan opsi helikopter sangat bergantung pada cuaca dan teknis pesawat yang digunakan. Sebab, Gunung Rinjani dikenal memiliki turbulensi ekstrem dan visibilitas rendah saat kabut turun.

Meski korban belum berhasil dievakuasi, tim SAR gabungan tetap siaga penuh. Langkah lanjutan akan kembali dilakukan hari ini dengan harapan cuaca membaik.

Untuk diketahui, petugas SAR gabungan masih berupaya melakukan evakuasi penyelamatan seorang pendaki asal Brasil yang terjatuh di sekitar Cemara Nunggal. Area itu merupakan jalur menuju puncak Gunung Rinjani, Lombok pada Sabtu, 21 Juni 2025. Korban diperkirakan jatuh ke kedalaman 150-200 meter.

Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) menjelaskan proses evakuasi dan penyelamatan melibatkan personel Tim SAR gabungan yang terdiri dari TNGR, Kantor SAR Mataram, BPBD Lombok Timur, Kompi 3 Yon B NTB, Unit SAR Lombok Timur, Damkarmat Lombok Timur, Polsek Sembalun, Koramil Sembalun, EMHC, dan para relawan.

Demikian Tim relawan yang bergerak sejak Sabtu, 21 Juni 2025 juga masih mengupayakan upaya pencarian korban. Upaya ini menghadapi tantangan berat, terutama medan ekstrem dan cuaca berkabut tebal.

Halaman Selanjutnya

“Pak Gubernur mendorong penggunaan helikopter untuk evakuasi udara, tapi tentu harus dipastikan spesifikasi helinya memadai, minimal memiliki hoist untuk air lifting,” ujar Kholid.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |