Kazakhstan, VIVA – Subkhonkul Rakhimov, seorang pria berusia 48 tahun asal Tajikistan, menceritakan pengalaman mendebarkannya saat selamat dari kecelakaan pesawat Azerbaijan Airlines di Kazakhstan.
Kecelakaan tragis itu menewaskan 38 orang, namun Rakhimov berhasil bertahan tanpa cedera.
Dalam sebuah wawancara dengan Anadolu Ajansi, Rakhimov mengungkapkan bahwa dia terbangun karena suara ledakan keras di udara saat pesawat masih mengudara.
Jatuhnya Pesawat Azerbaijan Airlines di Kazakhstan
Photo :
- AP Photo/Azamat Sarsenbayev
“Saya mendengar ledakan yang sangat keras. Kabin langsung rusak, dan masker oksigen jatuh dari tempatnya,” ungkapnya, dilansir dari Anadolu Ajansi.
Namun, situasi terus memburuk. Pesawat mulai kehilangan kendali saat terbang di atas laut. Dalam momen penuh ketegangan itu, Rakhimov mengandalkan keyakinannya dan berdoa untuk keselamatan.
Ketika pesawat jatuh, Rakhimov sempat kehilangan kesadaran. Ketika terbangun, ia mendapati dirinya masih berada di kursi namun situasi di sekitarnya sangat kacau. Pesawat telah patah menjadi dua dan para penumpang berusaha menyelamatkan diri.
Rakhimov segera mencari pintu keluar terdekat namun area tersebut penuh sesak dengan orang-orang yang panik. Ia akhirnya bergerak ke bagian belakang pesawat untuk mencari jalan keluar lain.
Di sana ia menemukan sejumlah awak kabin yang terluka, termasuk pramugari senior yang tetap berusaha membantu penumpang.
“Saya melepaskan sabuk pengaman mereka dan memberikan pertolongan pertama sebisa saya,” katanya.
Ketika kembali ke lokasi pesawat yang patah, ia melihat dua wanita terjebak di kursi mereka. Ia mencoba membantu membebaskan merek namun kursi-kursi itu terlalu sulit untuk dipindahkan.
“Saya sudah mencoba sekuat tenaga, tapi tidak bisa,” ucapnya dengan sedih.
Tidak lama setelah kecelakaan, tim penyelamat tiba di lokasi. Rakhimov yang awalnya tidak diperhatikan oleh para petugas berjalan berkeliling sambil merekam dan berbicara.
Sedikitnya 38 orang tewas dalam kecelakaan pesawat Azerbaijan Airlines (Azal) di dekat kota Aktau, Kazakhstan, pada Rabu, 25 Desember 2024.
“Akhirnya, seseorang mendekati saya dan bertanya, ‘Apakah Anda juga penumpang pesawat ini?’ Saya menjawab ya,” ceritanya.
Ia memuji pemerintah Kazakhstan yang bergerak cepat dalam proses evakuasi dan memberikan bantuan medis kepada para korban. Ia juga memberikan penghormatan kepada pramugari senior atas keberanian dan dedikasinya di tengah situasi sulit.
Rakhimov menutup ceritanya dengan memberikan pesan penuh makna kepada sesama Muslim.
“Tidak perlu takut menghadapi kematian. Ketika Anda menerima semuanya dengan hati yang lapang, malaikat akan membimbing Anda tentang apa yang harus dilakukan,” katanya.
Halaman Selanjutnya
Rakhimov segera mencari pintu keluar terdekat namun area tersebut penuh sesak dengan orang-orang yang panik. Ia akhirnya bergerak ke bagian belakang pesawat untuk mencari jalan keluar lain.