Cirebon, VIVA – Kepolisian Resor Kota (Polresta) Cirebon, Jawa Barat, menyelidiki penyebab kasus dugaan keracunan makanan yang dialami 20 siswa di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Setu Wetan setelah menyantap menu soto ayam dari program Makan Bergizi Gratis (MBG).
“Para siswa mengalami gejala mual, muntah, dan pusing tak lama setelah makan siang di sekolah,” kata Kepala Polresta Cirebon Kombes Pol Sumarni di Cirebon, Selasa.
Ia mengatakan pihaknya bersama Dinas Kesehatan (Dinkes), telah melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke dapur penyedia makanan untuk sekolah tersebut.
Tim gabungan, kata dia, memeriksa kondisi dapur secara menyeluruh serta mengambil sampel makanan untuk diuji di laboratorium.
Menurut Sumarni, hasil pemeriksaan administrasi menunjukkan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) tersebut telah memenuhi syarat dan memiliki sertifikasi resmi sebagai penyalur MBG.
Dalam kesempatan itu, ia mengaku sempat mencicipi langsung menu soto ayam yang disajikan penyedia makanan program MBG tersebut.
“Kami sudah ambil sampel makanan. Secara administrasi untuk SPPG tersebut lengkap dan bersertifikat, tinggal menunggu hasil laboratorium,” katanya.
Berdasarkan pendataan sementara, kata dia, terdapat delapan sekolah yang menerima menu soto ayam serupa, namun hanya SDN 2 Setu Wetan yang melaporkan adanya gejala keracunan.
Polisi bersama petugas kesehatan kini menelusuri bahan makanan yang digunakan, seperti tauge, kol, dan ayam untuk memastikan sumber penyebab gangguan kesehatan para siswa.
Sumarni mengimbau seluruh pihak penyedia makanan MBG untuk memperketat pengawasan terhadap higienitas, serta menerapkan standar operasional prosedur (SOP) dalam setiap tahap pengolahan.
“Kami minta semua pihak memperhatikan standar kebersihan dan menjalankan SOP dengan benar,” ucap dia.
Adapun saat ini, terdapat tujuh siswa masih menjalani perawatan di puskesmas, sementara 13 lainnya sudah diperbolehkan pulang setelah kondisinya membaik. (Ant)
Mensos Bilang Lansia dan Disabilitas Bakal Dapat MBG Tahun Depan
Gus ipul menjelaskan penerima manfaat yang masih berusia produktif akan didorong untuk berpindah dari bansos ke program pemberdayaan ekonomi.
VIVA.co.id
4 November 2025

4 hours ago
1









