Jakarta, VIVA – Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa mengklaim, penempatan dana pemerintah yakni Saldo Anggaran Lebih (SAL) sebesar Rp 200 triliun di bank-bank Himbara, telah membuat likuiditas perekonomian meningkat.
Hal itu diungkapkannya dalam Konferensi Pers Hasil Rapat Berkala KSSK IV Tahun 2025, yang digelar di kantor Bank Indonesia (BI) Thamrin, Jakarta Pusat.
"Penempatan kas pemerintah Rp 200 triliun sebagai cash management turut meningkatkan likuiditas perekonomian," kaya Purbaya, Senin, 3 November 2025.
Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa
Photo :
- [tangkapan layar]
 
Dia mengatakan, hal itu dapat dilihat dari pertumbuhan uang primer (M0) sebesar 13,2 persen secara year-on-year (yoy). Selain itu, likuiditas perekonomian juga meningkat sejalan dengan kebijakan moneter longgar dan ekspansi likuiditas, dengan pertumbuhan uang beredar dalam arti luas (M2) mencapai 8,0 persen (yoy) pada September 2025. Posisi itu lebih tinggi dibandingkan 6,5 persen (yoy) pada Juni 2025.
Ke depannya, Purbaya menegaskan bahwa pemerintah akan memperkuat investasi melalui peran Danantara sebagai pengungkit investasi swasta, serta melalui Program Strategis Pemerintah yang dikawal Satgas P2SP. Belanja APBN pun akan diperkuat melalui percepatan implementasi program strategis, sehingga dapat bekerja secara efektif dalam mendukung aktivitas konsumsi dan produksi.
Kemudian, pemerintah juga bakal bersinergi dengan kebijakan moneter dan sektor keuangan, dalam memberikan stimulus dan dukungan insentif bagi sektor prioritas.
Dengan perkembangan positif aktivitas ekonomi dan koordinasi kebijakan, Purbaya mengaku optimistis ekonomi Indonesia akan tumbuh di atas 5,5 persen (yoy) pada kuartal IV-2025. Proyeksi itu juga diperkuat oleh dukungan stimulus pemerintah sebesar Rp 34,2 triliun.
Sementara untuk proyeksi pertumbuhan ekonomi untuk sepanjang tahun, Purbaya membidik angka sebesar 5,2 persen. “Secara full year 2025, diproyeksikan tumbuh hingga 5,2 persen," ujarnya.
Sebagai informasi, dalam rapat KSSK pada Jumat, 31 Oktober 2024 kemarin, Kementerian Keuangan, Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menilai, penguatan kewaspadaan terhadap berbagai risiko tetap akan terus dilakukan dan disertai respons kebijakan yang efektif.
KSSK meyepakati upaya bersama untuk terus memperkuat sinergi dan koordinasi kebijakan antarlembaga anggota KSSK serta kementerian/lembaga lain dengan tujuan memastikan stabilitas sistem keuangan terus terjaga sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi.
                    
Prabowo Ingin Perluas Pembangunan Jalur Kereta di Luar Pulau Jawa
Arahan tersebut menjadi bagian dari upaya memperkuat konektivitas nasional. Pemerintah berkomitmen menghadirkan sistem transportasi kereta yang tingkatkan mobilitas warga
                      
VIVA.co.id
3 November 2025

                        8 hours ago
                                3
                    








