PwC Akan PHK 175 Auditor Junior dan Pangkas Kenaikan Gaji Buntut Permintaan Lesu

6 hours ago 1

Selasa, 1 Juli 2025 - 06:46 WIB

Jakarta, VIVA – Firma jasa profesional berskala global, PwC, berencana melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sekitar 175 auditor junior di Inggris. Perusahaan berlabel Big Four telah mengumumkan kenaikan gaji tahun ini akan lebih rendah dari tahun lalu. 

PwC memutuskan untuk memangkas pekerja diambil di tengah melemahnya permintaan pasar. Perusahaan juga mencatat adanya penurunan angka pengunduran diri staf secara sukarela. 

Menurut sumber yang mengetahui hal ini, PwC telah menyampaikan sekitar 270 asisten audit menjadi target utama dalam gelombang PHK ini. Alasannya karena jumlah staf di divisi audit terlalu banyak sebagian karena minimnya staf junior yang mengundurkan diri secara sukarela.

Total posisi yang akan dipangkas mencapai sekitar 175 tetapi jumlah akhirnya bisa lebih tinggi atau lebih rendah. Pemangkasan akan mulai pada Agustus 2025. 

Ilustrasi PHK

Photo :

  • VIVA.co.id/Andrew Tito

Staf audit di empat besar firma akuntansi besar, seperti Deloitte, EY, KPMG, dan PwC, biasanya lebih terlindungi dari dampak perlambatan ekonomi karena sifat pekerjaannya yang berulang setiap tahun. Sebaliknya, divisi konsultasi lebih rentan terlebih setelah permintaan pascapandemi mengalami penurunan tajam.

Beberapa sumber juga menyebutkan bahwa warga negara non-Inggris yang bekerja dengan visa yang disponsori perusahaan termasuk di dari kelompok yang akan di-PHK. Pasalnya, perusahaan harus mengeluarkan biaya lebih mahal untuk kalangan pekerja tersebut dibandingkan penduduk asli Inggris. 

PwC menolak memberikan komentar terkait hal tersebut.

Sekitar 25.000 staf PwC di Inggris telah mengetahui bahwa  mereka hanya akan menerima kenaikan gaji sebesar 2,5 persen mulai Juli 2025. Ini lebih rendah dibanding kenaikan 3 persen yang diberikan tahun 2024. 

PwC memberikan kenaikan gaji hingga 9 persen untuk setengah dari karyawannya pada tahun 2022 dan 6 persen pada tahun 2023. Namun, kenaikan gaji mulai dibatasi seiring dengan menurunnya inflasi di Inggris semakin besar di mana saat ini tercatat sebesar 3,4 persen pada Mei 2025.

Kenaikan gaji yang lebih kecil ini mencerminkan tantangan yang dihadapi sektor jasa profesional yang tengah berupaya menyesuaikan diri dengan permintaan yang melemah dan penurunan jumlah staf yang keluar secara sukarela. Beberapa firma seperti McKinsey dan Deloitte juga telah melakukan pemangkasan staf, termasuk melalui evaluasi kinerja yang lebih ketat.

Ilustrasi akuntansi

Photo :

  • www.pixabay.com/stevepb

Meskipun menghadapi situasi yang kurang baik, PwC tetap mempertahankan salah satu kebijakan era pandemi dengan memberi cuti setengah hari pada Jumat selama musim panas. Namun, kebijakan ini kini berganti nama menjadi “Summer Empowerment” alih-alih “Summer Working Hours”, menurut sumber yang mengetahui kebijakan internal ini.

Program ini pertama kali diperkenalkan selama 12 minggu pada tahun 2022, kemudian dipangkas menjadi delapan minggu pada 2023, dan enam minggu musim panas lalu. Fleksibilitas tersebut dituding disalahgunakan oleh staf junior. 

Sehingga beberapa mitra senior dikabarkan sempat mengkritik kebijakan ini karena dianggap mengganggu operasional yang berhadapan langsung dengan klien. Pergantian nama dinilai memberi kewenangan lebih kepada staf senior untuk meminta staf junior tetap bekerja pada Jumat sore jika diperlukan.

"Kami selalu meninjau kembali bentuk bisnis kami untuk menanggapi perubahan permintaan klien, tingkat pergantian karyawan, dan peluang baru," tulis PwC dalam keterangan resminya, dikutip dari Financial Times pada Selasa, 1 Juli 2025. 

PwC mengungkap tidak menutup peluang akan terjadi PHK di kemudian hari. Namun, perusahaan mengatakan setiap keputusan yang diambil bukanlah hal mudah dan akan secara konsisten berinvestasi kepada karyawan dalam bentuk promosi, gaji, bonus hingga pelatihan. 

"Dari waktu ke waktu, kami mungkin perlu mengurangi jumlah peran sebagai konsekuensinya, seperti keputusan ini (PHK) tidak pernah diambil dengan mudah. Kami terus berinvestasi besar pada karyawan kami," tutup PwC.

Halaman Selanjutnya

PwC menolak memberikan komentar terkait hal tersebut.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |