Ribuan Polisi Adat Bali Ikuti Gelar Agung Pecalang Amankan Catur Brata Penyepian

4 hours ago 1

Senin, 17 Maret 2025 - 07:28 WIB

Bali, VIVA – Majelis Desa Adat (MDA) Provinsi Bali melaksanakan Gelar Agung Pecalang Bali 2025 yang berlangsung di Lapangan Niti Mandala Renon, Sabtu, 15 Maret 2025.

Gelar Agung Pecalang Bali yang diikuti oleh Ribuan Satuan Petugas Keamanan Tradisional Bali itu sebagai bentuk penguatan Pecalang se Bali dalam menjaga keamanan dan ketertiban menjelang perayaan Hari Raya Suci Nyepi dan Tahun Baru Saka 1947.

Ketua Majelis Desa Adat (MDA) Bali, Ida Penglingsir Agung Putra Sukahet mengungkapkan, Pecalang se Bali yang jumlahnya sekitar 200 ribu orang untuk menjaga Bali dan mendukung program Gubernur Bali sesuai visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali.

Ilustrasi: Umat Hindu bersiap merayakan Hari Raya Nyepi

Photo :

  • ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana

Dalam Gelar Agung Pecalang 2025, Sukahet berpesan kepada Bendesa Adat dan Pecalang, pada saat umat Islam melaksanakan ibadah puasa di Bulan Suci Ramadhan yang bersamaan dengan Hari Raya Nyepi, Bendesa Adat dan Pecalang se Bali diminta untuk menjaga perdamaian dan keamanan serta kerukunan.

"Saudara-saudara kita melaksanakan ibadah puasa di Bulan Suci Ramadhan, jaga pada hari Nyepi itu kita akan tetap damai, aman, rukun, saling menghormati dan bertoleransi," kata Sukahet, dikutip Senin, 17 Maret 2025.

Menurutnya, dalam pelaksanaan Nyepi tak terlepas dari masalah-masalah yang bisa mengganggu ketertiban. Untuk itu Sukahet menekankan pentingnya penyelesaian masalah secara persuasif dan humanis.

"Ada masalah-masalah nanti saat Nyepi pasti. Masalah kecil jangan dibesar-besarkan. Selesaikan dengan humanis, musawarah kekeluargaan. Selesaikan dengan baik dengan semangat kekeluargaan dan kerukunan," ujarnya.

Sementara itu, Gubernur Bali Wayan Koster mengatakan, tujuan diadakanya Gelar Pecalang Agung sebagai wadah konsolidasi Pecalang Desa Adat se Bali, mengamankan serangkaian Perayaan Hari Raya Suci Nyepi Tahun Saka 1947 di wewidangan Desa Adat agar berjalan tertib dan disiplin.

"Titiyang berharap momentum ini digunakan sebagai momentum penguatan tekad Pecalang se Bali untuk menjaga adat, tradisi, seni budaya dan kearifan lokal Bali," ujarnya.

Pecalang Desa Adat atau Jayabaya Desa Adat atau Satuan Tugas Keamanan Tradisional Bali yang dibentuk oleh Desa Adat juga mempunyai tugas untuk menjaga keamanan dan ketertiban di wewidangan Desa Adat.

"Jadi jangan keluar dari wilayah Desa Adat. Pecalang Desa Adat juga harus beradaptasi dengan perkembangan jaman modernisasi dan digitalisasi tanpa meninggalkan akar budaya dan adat yang menjadi identitas Bali," kata Koster.

Koster menyebut, Pecalang Bali perlu dikuatkan untuk menjaga keamanan dan ketertiban termasuk etika dan kesopansantunan.

"Engga boleh arogan, engga boleh sombong, engga boleh bentak-bentak orang sembarangan. Berlaku secara simpati, belajar sama Babinsa dan Babinkamtibnas, bekerjasama di wilayah Desa Adat," ucapnya.

Halaman Selanjutnya

"Titiyang berharap momentum ini digunakan sebagai momentum penguatan tekad Pecalang se Bali untuk menjaga adat, tradisi, seni budaya dan kearifan lokal Bali," ujarnya.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |