Rupiah Menguat Seiring Optimisme Pemerintah dan IMF soal Proyeksi Ekonomi RI 2025

2 weeks ago 11

Rabu, 15 Oktober 2025 - 09:50 WIB

Jakarta, VIVA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diprediksi masih akan bergerak fluktuatif, namun ditutup melemah pada perdagangan hari ini.

Berdasarkan data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate atau Jisdor BI, kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat berada di level Rp 16.577 per Selasa, 14 Oktober 2025. Posisi rupiah itu tercatat menguat 3 poin, dari kurs sebelumnya di level Rp 16.580 pada perdagangan Senin, 13 Oktober.

Ilustrasi mata uang Rupiah.

Photo :

  • Pixabay/IqbalStock

Sementara perdagangan di pasar spot pada Rabu, 15 Oktober 2025 hingga pukul 09.21 WIB, rupiah ditransaksikan di level Rp 16.569 per dolar AS. Posisi tersebut menguat 34 poin atau 0,20 persen dari posisi sebelumnya di level Rp 16.603 per dollar AS.

Pengamat Pasar Uang, Ibrahim mengatakan, perekonomian Indonesia menunjukkan ketahanan yang kuat di tengah gejolak global. Prospek ekonomi nasional semakin positif didukung oleh pertumbuhan yang solid, inflasi yang stabil, dan perbaikan kinerja ekspor di tengah tren penurunan suku bunga global.

International Monetary Fund (IMF) merevisi ke atas proyeksi perekonomian global, yang mencerminkan optimisme yang mulai menguat. Indonesia termasuk negara yang mengalami revisi ke atas dengan pertumbuhan ekonomi 2025 diproyeksikan naik menjadi 4,8 persen, dari sebelumnya 4,7 persen. Pemerintah optimistis realisasi bisa melampaui proyeksi tersebut.

Data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, ekonomi Indonesia tumbuh 5,12 persen pada kuartal II-2025. Pertumbuhan tersebut didorong konsumsi rumah tangga yang meningkat 5 persen, serta investasi yang tumbuh 6,99 persen.

Sektor manufaktur sebagai kontributor ekonomi terbesar kembali menguat dengan pertumbuhan mencapai 5,68 persen, menjadi yang tertinggi sejak tahun 2022. 

Di sisi lain, kinerja ekspor Indonesia menunjukkan perkembangan menggembirakan. Berdasarkan data Bea Cukai hingga Agustus 2025, ekspor tumbuh 7,8 persen secara tahunan, terutama didorong sektor industri pengolahan dan hilirisasi mineral seperti nikel dan tembaga. 

Neraca perdagangan kumulatif Januari hingga Agustus 2025 bahkan melonjak 52,3 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Hal tersebut mencerminkan daya saing ekspor yang semakin kuat meskipun diwarnai dinamika tarif perdagangan global.

"Mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp 16.600 - Rp 16.650," ujarnya.

Ilustrasi Uang Rupiah

Rupiah Menguat usai IMF Apresiasi RI Jaga Pertumbuhan Ekonomi

Di pasar spot hingga pukul 09.05 WIB rupiah ditransaksikan di Rp 16.567 per dolar AS, menguat 6 poin atau 0,04 persen dari sebelumnya Rp 16.573 per dollar AS.

img_title

VIVA.co.id

14 Oktober 2025

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |