Skema Baru Pembiayaan Kopdes Merah Putih Dinilai Perkuat Ekonomi Desa

21 hours ago 5

Rabu, 30 Juli 2025 - 21:04 WIB

Jakarta, VIVA – Anggota Komisi VI DPR RI, Gde Sumarjaya Linggih memberikan apresiasi terhadap kebijakan strategis pemerintah yang memperkenalkan skema pembiayaan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (Kopdes/Kel Merah Putih) melalui Peraturan Menteri Keuangan Nomor 49 Tahun 2025. 

Pria yang akrab disapa Demer ini langkah ini mencerminkan inovasi fiskal yang berorientasi pada pemerataan ekonomi tanpa mengorbankan stabilitas perbankan.

“Ini adalah bentuk kehadiran negara yang dirancang secara hati-hati. Pemerintah tidak menarik dana dari Dana Pihak Ketiga (DPK) masyarakat, melainkan menggunakan Sisa Anggaran Lebih (SAL) yang ditempatkan di Bank Indonesia. Dengan begitu, likuiditas perbankan bukan hanya aman, tetapi bahkan diperkuat,” jelas Gde Sumarjaya Linggih di Jakarta, Rabu, 30 Juli 2025.

Peluncuran Kopdes Merah Putih.

Demer menjelaskan Skema pembiayaan Kopdes Merah Putih ini dirancang dengan struktur yang terukur dan bertanggung jawab. 

Sumber dana yaitu berasal dari Sisa Anggaran Lebih (SAL) pemerintah yang selama ini Ditempatkan di Bank Indonesia. Dana tersebut kemudian dialirkan melalui empat bank anggota Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) —BNI, BRI, Mandiri, dan BSI—untuk disalurkan kepada koperasi desa yang memenuhi syarat. 

Setiap koperasi dapat mengakses pinjaman dengan plafon maksimal Rp3 miliar, yang ditujukan untuk memperkuat modal usaha koperasi. 

Menurut Demer, hal itu bukan sekadar program pinjaman, melainkan instrumen untuk mengakselerasi transformasi ekonomi desa.

"Koperasi adalah lokomotif ekonomi kerakyatan. Dengan modal yang memadai, koperasi tidak hanya melayani usaha mikro, tetapi juga bisa mengakses pasar industri, agrohilirisasi, dan sektor kehutanan secara berkelanjutan,” katanya.

Penguatan ekonomi perdesaan melalui skema suntikan modal ke koperasi, dengan potensi dana perputaran mencapai Rp30 triliun jika 10.000 koperasi mencapai plafon maksimal. Setiap Rp1 yang disalurkan diproyeksikan memberikan efek multiplier sebesar Rp2–3 pada ekonomi lokal, serta membuka estimasi 500 ribu hingga 1 juta peluang kerja baru di sektor mikro, pertanian, dan agroindustri. 

“Ini adalah kebijakan proaktif di tengah kondisi ekonomi global yang menantang. Ketika banyak negara menahan stimulus, Indonesia memilih memperkuat akar ekonomi domestik. Hal ini akan membuat ekonomi kita lebih resilien terhadap guncangan global,” tambah Demer.

Zulhas di Peluncuran Kopdes Merah Putih, Senin, 21 Juli 2025

Photo :

  • YouTube Sekretariat Presiden

Demer menegaskan, DPR akan mengawal implementasi skema ini agar tidak menimbulkan penyimpangan. 

“Kami pastikan tidak ada ruang untuk moral hazard. Meski pemerintah menyediakan dana awal, koperasi harus tetap layak secara bisnis, dan bank wajib menjalankan prinsip prudential banking,” ujar politisi Partai Golkar itu. 

Selain itu, Demer meminta digitalisasi penuh proses pengajuan dan monitoring pinjaman agar transparansi terjaga. 

“Dengan teknologi, kita bisa pastikan setiap rupiah diawasi dan digunakan sesuai tujuan. Keberhasilan program ini akan menjadi benchmark pembiayaan inklusif,” pungkasnya.

Halaman Selanjutnya

Penguatan ekonomi perdesaan melalui skema suntikan modal ke koperasi, dengan potensi dana perputaran mencapai Rp30 triliun jika 10.000 koperasi mencapai plafon maksimal. Setiap Rp1 yang disalurkan diproyeksikan memberikan efek multiplier sebesar Rp2–3 pada ekonomi lokal, serta membuka estimasi 500 ribu hingga 1 juta peluang kerja baru di sektor mikro, pertanian, dan agroindustri. 

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |