Jakarta, VIVA – Hasil survei nasional yang dilakukan oleh YouGov Indonesia melaporkan bahwa mayoritas masyarakat Indonesia merasa optimis dalam menatap perekonomian masa depan.
General Manager YouGoV Indonesia, Edward Hutasoit merinci, sebanyak dua dari tiga responden atau sekitar 68 persen persen responden merasa positif, dengan sebagian besar menggambarkan diri mereka sebagai 'optimis' (28 persen) atau 'penuh harapan' (26 persen).
Tercatat, hanya sekitar 17 persen responden yang mengaku merasa khawatir terhadap perekonomian masa depan.
"Temuan YouGov menunjukkan masyarakat Indonesia memiliki kemampuan beradaptasi yang luar biasa di tengah tekanan ekonomi," kata Edward dalam keterangannya, Kamis, 19 Juni 2025.
Ilustrasi warga RI kelas menengah
Photo :
- CNA (Channel News Asia)
Meski demikian, ia mengatakan bahwa persoalan ekonomi tetap menjadi kekhawatiran utama responden dengan persentase mencapai 66 persen. Kekhawatiran itu terus meningkat setiap bulannya, di mana hasil survei menunjukkan kekhawatiran terhadap ekonomi mencatatkan porsi sekitar 56 persen pada Januari.
Kemudian angka itu pun meningkat menjadi 60 persen pada Februari, dan Maret, dan hingga menjadi 66 persen pada April 2025.
"Hampir separuh (46 persen) responden menyatakan tidak ada peningkatan pendapatan dalam setahun terakhir. Responden yang pendapatannya meningkat sebanyak 36 persen, dan yang menurun sebesar 18 persen," ujar Edward.
Apabila dilihat dari rentang usia, laporan itu mencatat bahwa kelompok usia 35-44 tahun menunjukkan persepsi positif terhadap masa depan yang paling tinggi (72 persen). Sedangkan kelompok yang paling pesimistis yaitu usia 18-24 tahun (27 persen).
"Selain ekonomi, kebijakan pemerintah (53 persen), kestabilan kerja (44 persen), kestabilan politik (42 persen), hingga bencana alam (41 persen), juga turut menjadi kekhawatiran para responden," ujarnya.
Diketahui, survei tersebut dilakukan secara daring pada 17-21 April 2025, terhadap 2.067 responden Indonesia dewasa di atas usia 18 tahun. Data diolah berdasarkan demografi seperti usia, jenis kelamin, tingkat sosial ekonomi, dan wilayah agar mewakili populasi nasional sesuai proyeksi terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS).
Halaman Selanjutnya
"Hampir separuh (46 persen) responden menyatakan tidak ada peningkatan pendapatan dalam setahun terakhir. Responden yang pendapatannya meningkat sebanyak 36 persen, dan yang menurun sebesar 18 persen," ujar Edward.